2 Orang Perwakilan UR Ikuti Fire Scene Evaluation and Peat Fire Behaviour Training Workshop
terasunri.web.id - BP2LHK Banjarbaru (Banjarbaru,
15/09/2017)_Dr. Acep Akbar, Peneliti Utama dan Eko Priyanto S.Hut, Teknisi
Litkayasa Penyelia ditunjuk untuk mewakili Balai Litbang Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (BP2LHK) Banjarbaru mengikuti Fire Scene Evaluation and Peat Fire Behaviour Training Workshop.
Pelatihan ini
dilakukan dalam rangka mendukung penelitian untuk menghubungkan antara
pembukaan lahan (gangguan), pengeringan dan faktor curah hujan sebagai faktor
dalam kejadian kebakaran antropogenik di lahan gambut, penyebarannya dan sampai
pada emisi yang dihasilkan. “Untuk memahami
hubungan ketiga faktor tersebut maka perlu dipahami bagaimana gambut dapat
terbakar serta meneliti asal api. Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang
karakteristik api,” kata Acep menceritakan hasil pelatihan tersebut.
“Salah satu pola
pendekatan untuk mengetahui karakteristik api, khususnya pada kebakaran di
lahan gambut dengan melakukan pelaporan kebakaran dan evaluasi kejadian
kebakaran (EKK)dan pola kebakaran gambut (PKG) dengan pengumpulan data yang
berkelanjutan,” lanjut Acep. Pelatihan ini
yang dilaksanakan pada 4-12 September 2017 di lokasi Pelatihan CAMP BOS Mawas
di Desa Mantangai Hilir, Mantangai, Kapuas, Kalimantan Tengah ini merupakan
bentuk kerjasama dari South Dakota State University (SDSU) /Insitute Pertanian
Bogor (IPB) – NASA tentang Tropical Peat Fire Research Project.
Eko menjelaskan,
dalam pelatihan ini diajarkan tentang teknik pengumpulan data dalam rangka
pengisian form EKK yang didasarkan dari hasil pengamatan dan pengukuran pada
saat terjadi kebakaran. Hasil pengamatan
tersebut seperti pengamatan dugaan sumber api; jenis kebakaran; pengukuran
kondisi cuaca; pengukuran laju penjalaran api gambut pada kebakaran dalam;
pengukuran kehilangan bahan bakar akibat kebakaran; pengukuran kehilangan tanah
gambut akibat kebakaran; pengukuran dan teknik pembuatan alat pengamatan tinggi
muka air gambut; serta teknik pengambilan sampel tanah gambut.
“Saya sangat
bersyukur dapat ikut serta dalam pelatihan ini karena mendapatkan ilmu
dari para ahli terkait masalah kebakaran di lahan gambut. 8 hari full dengan
cuaca yang terik tak terasa karena diisi dengan pembelajaran yang langsung
dilakukan di lapangan,” kata Eko ketika ditanya kesannya mengikuti pelatihan
tersebut.
Sebagai
informasi, pelatihan ini diikuti oleh peserta dari perwakilan Universitas Riau
2 orang, Universitas Jambi 2 orang, WARSI 2 orang, BP2LHK Palembang 2 orang,
BP2LHK Banjarbaru 2 orang, IPB 2 orang dan Universitas Papua 2 orang. Instruktur
yang memberikan materi pelatihan adalah dari Tim peneliti BOS MAWAS, Dr. Laura,
Dr. Grahame, Andri Thomas, Ahmad Yunan, Didie,
Agus, Ato dan Prof. Bambang H.Saharjo dari IPB
Sumber : http://www.forda-mof.org/berita/post/3925
Post a Comment