Kisah Alumni FISIP Yang Kini Menakodai IBDR Wujudkan Pariwisata Handal
terasunri.web.id - M Albar Rasyid SIP, lulusan Universitas
Riau, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan,
mempunyai segelincir kisah perjalanannya hidupnya. Anak seorang Guru yang saat ini
merupakan Tenaga Ahli Fraksi PAN DPRD Kuantan Singingi, menuturkan kehidupan
memang terbukti atas dasar takdir dari Allah SWT.
Dasarnya adalah tanpa ada yang
diinginkan, bisa menjadi pegangan hidup maupun pengalaman dalam perjalanan
kehidupan.* Putra kelahiran Pekanbaru, 8 Juli 1994 merupakan salah satu bujang
Riau dari utusan Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2011. Dari pengalaman serta penghargaan, Albar
pegitu panggilan akrabnya, selain menjadi finalis Top five kontes pemilihan
Bujang Dara 2011, juga pernah menjadi Duta Pula Rupat Indonesia 2014, Putera
Indonesia Modern 2016 dan Putra Putri Dirgantara.
Anak kedua dari empat bersaudara
mengaku, dari berbagai pengalaman ini, bahwa dirinya mulai membuka diri untuk
berfikir bagaimana menjadikan pariwisata Provinsi Riau layaknya seperti Bali
yang banyak dikenal orang. Bersama wadah Ikatan Bujang Dara Riau
(IBDR), berkeinginan bersama putra dan putri lainnya untuk menjadi motifasi
pengembangan objek wisata sesuai dengan keahliannya.
Bebekal modal diberbagai Pengalaman
Organisasi diantaranya DPD PAN, DPD BM PAN, YVCITK Kuantan Singingi , PPI Kota
Pekanbaru dan saat ini menjadi ketua IBDR Priode 2017-2020, segera akan
menjalankan progam jangka panjang serta membenahi wadah Ini.
"Barangkali, dari sinilah saya dan
bersama teman lainnya untuk fokus membantu pengembangan pariwisata Riau lebih
baik lagi",katanya, Jumat (15/9/2017) malam di Hotel Swis Bell Pekanbaru. Terkait cerita keinginannya untuk
membatu pemerintah dalam mengemas pariwisata labih baik lagi, Albar dimasa
kecil pernah bersekolah Taman Kanak-kanak (TK) dikabupaten Indragiri Hulu
(Inhu) Lirik.
Kemudian memasuki Sekolah Dasar (SD), ia
pindah kekampung Titian Resah Belilas masih dikabupaten Inhu. Setelah
menamatkan sekolahnya, bersama orang tuanya pulang kekampung halaman Taluk
Kuantan Singingi, hingga menamatkan SMP dan SMA-nya.Ia menuturkan, untuk mengikuti kontes
seperti ini sama sekali tidak terpikir maupun berkeinginan, walaupun pernah
semasa TK ikut berbusana muslim. Sebab pada waktu SMP, mungkin tidak percaya
bahwa tubuh serta penampilan ketika itu tidak memungkinkan dikarena gemuk
pendek dan hobi botak pula.
Pada masa itu, teman sekeliling selalu
mencemoh dengan kondisi postur tubuh. "Dari situlah, saya mencoba untuk
mengubah kondisi keadaan itu dan akhirnya berasil hingga sekarang ini",
untainya.* Mengenai dukungan dari kedua orang tua, awalnya hanya didapat dari
sang ibu tercinta, sementara ayah memberikan dukungannya setelah interview
bujang dara 2011 lalu. Tentang keluarga, adik maupun kakak
tertua mempunyai profesi yang berbeda, namun kekompakkan antara satu sama
lainnya sejak kecil hingga saat tetap dijaga.
Sikecil gemuk pendek yang sekarang ini
menakodai IBDR , mengharapkan pariwisata Riau mampu setara dengan Bali, bahkan
kalau bisa mengalahkannya. Untuk menjawab semua ini, tak lain lahir dari bujang
dara yang berinovasi dan kreatif dalam menyikapi persoalan demi persoalan. "Saya berharap dan sekalian menitip
pesan, bahwa bukan hanya sampai dibujang dara ini saja, tapi masih bayak lagi
gelanggang perhelatan yang akan ditempuh. Kepada semua finalis bujang dara 2017
yang sedang dikarangtina, lakukanlah sebaik mungkin apa yang menjadi acuan
sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan",pungkasnya
Sumber : http://saturealita.com/index.php/opini/item/1009-sikecil-gendut-pendek-kini-mengnakodai-ibdr-wujudkan-pariwisata-handal
Post a Comment