Terapkan Fun Kimia Dalam Pelajaran, Alumni Pendidikan FKIP 2013
Miterianifa MPd (Pendidikan Kimia FKIP, 2003) |
riaupos.co, Universitas Riau - Muda, energik dan menawan, mungkin itu yang membuat Miterianifa
dikenal di lingkungan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.
Di usianya yang muda, perempuan alumnus Pendidikan Kimia Universitas Riau ini sudah
dipercaya berbagai jabatan strategis di Kampus yang menciptakan tenaga pengajar terbaik.
Jabatan sebagai sekretaris Jurusan Pendidikan Kimia pernah diembannya, dan saat ini dipercaya sebagai salah satu anggota Senat Fakultas di kampus yang berada di perbatasan Pekanbaru-Kampar itu.
Latar belakang ibu satu putra ini cukup mengesankan baik dalam bidang pendidikan maupun penelitian yang membahas terkait tindakan kelas. Pernah mengajar sebagai guru di Pesantren Teknologi Riau (PTR) beberapa tahun, Ria begitu dia disapa, memiliki basic untuk meningkatkan minat siswa belajar kimia.
‘’Saya juga saat di SMA berpikir pelajaran Kimia tidak ada yang menarik. Tapi setelah diselami lebih dalam, ternyata Kimia itu sendiri kita lakukan dan temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa tidak, apa yang ada di lapangan diaplikasikan dalam tugas saya sebagai tenaga pengajar. Jadi anak-anak bisa lebih tertarik untuk mengetahui Kimia,’’ ujarnya.
Memang menurutnya tidak mudah, karena pelajaran Kimia dijadikan siswa sebagai pelajaran yang membosankan dan penuh dengan istilah serta rumus. Bahkan, siswa tingkat sekolah diminta untuk dapat menghafal table periodic yang jumlahnya tidak sedikit.
Berdasarkan try and error yang dituangkannya dalam penelitian, Ria mengetahui jika pendidikan kimia lebih mudah diterima siswa dengan mengabungkan games bersama pelajaran teori di kelas. Games kecil yang dibuatnya dapat memberikan motivasi siswa belajar apa itu Kimia.
‘’Sederhana saja sebenarnya. Semua ilmu pendidikan baik itu Biologi, Kimia, Matematika semuanya ada di sekitar kita. Biasanya anak-anak diberikan pelajaran Kimia hanya melalui teori dan penjelasan-penjelasan dari ahli serta penemu sebelumnya. Sekarang kita balik, bagaimana anak-anak bisa mempraktikkan pelajaran Kimia itu di ruangan kelas. Jadi tidak perlu di labor atau lainnya. Dengan begitu, ada unsur games, fun dan edukasinya langsung.
Hasilnya, mereka mudah menjabarkan ilmu Kimia itu sendiri,’’ terang Miterianifa.
Ria yang saat ini menjadi dosen di UIN tersebut terus berinovasi agar pelajaran kimia menjadi hal yang menarik. Ia juga sudah menelorkan beberapa karya tulis yang berhubungan dengan tindakan kelas dalam menerima pelajaran Kimia. Inovasi-inovasi yang menarik tersebut di antaranya penggunakan alat peraga, pemanfaatan barang sehari-hari yang digunakan hingga pembuatan film yang menarik siswa untuk berkarya dalam berbagai bentuk krativitas.
Dengan segala kiprahnya tersebut, tidak jarang Miterianifa diminta untuk menjadi pembicara dalam berbagai seminar yang dilaksankaan baik di kampus maupun di luar kampus. Melihat usianya yang muda, ia tidak ingin kalah dengan para pendahulunya untuk terus memberikan yang terbaik untuk menciptakan tenaga pengajar khususnya pendidikan Kimia yang unggul.
‘’Muda itu usia, tapi mumpung masih muda ini kita terus memperdalam ilmu itu sendiri. Saya juga tidak akan pernah menyangka menjadi seperti saat ini, tapi semua itu ilmu dan minat yang mengiringnya. Harapan tentu lebih banyak lagi anak muda yang kreatif dan inovatif. Tidak ada yang tahu suatu saat ada pemuda- pemudi Riau menjadi ahli Kimia nasional maupun internasional,’’ ujarnya. Selanjutnya, Miterianifa mengaku masih ingin terus memperdalam ilmunya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Di usianya yang muda, perempuan alumnus Pendidikan Kimia Universitas Riau ini sudah
dipercaya berbagai jabatan strategis di Kampus yang menciptakan tenaga pengajar terbaik.
Jabatan sebagai sekretaris Jurusan Pendidikan Kimia pernah diembannya, dan saat ini dipercaya sebagai salah satu anggota Senat Fakultas di kampus yang berada di perbatasan Pekanbaru-Kampar itu.
Latar belakang ibu satu putra ini cukup mengesankan baik dalam bidang pendidikan maupun penelitian yang membahas terkait tindakan kelas. Pernah mengajar sebagai guru di Pesantren Teknologi Riau (PTR) beberapa tahun, Ria begitu dia disapa, memiliki basic untuk meningkatkan minat siswa belajar kimia.
‘’Saya juga saat di SMA berpikir pelajaran Kimia tidak ada yang menarik. Tapi setelah diselami lebih dalam, ternyata Kimia itu sendiri kita lakukan dan temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa tidak, apa yang ada di lapangan diaplikasikan dalam tugas saya sebagai tenaga pengajar. Jadi anak-anak bisa lebih tertarik untuk mengetahui Kimia,’’ ujarnya.
Memang menurutnya tidak mudah, karena pelajaran Kimia dijadikan siswa sebagai pelajaran yang membosankan dan penuh dengan istilah serta rumus. Bahkan, siswa tingkat sekolah diminta untuk dapat menghafal table periodic yang jumlahnya tidak sedikit.
Berdasarkan try and error yang dituangkannya dalam penelitian, Ria mengetahui jika pendidikan kimia lebih mudah diterima siswa dengan mengabungkan games bersama pelajaran teori di kelas. Games kecil yang dibuatnya dapat memberikan motivasi siswa belajar apa itu Kimia.
‘’Sederhana saja sebenarnya. Semua ilmu pendidikan baik itu Biologi, Kimia, Matematika semuanya ada di sekitar kita. Biasanya anak-anak diberikan pelajaran Kimia hanya melalui teori dan penjelasan-penjelasan dari ahli serta penemu sebelumnya. Sekarang kita balik, bagaimana anak-anak bisa mempraktikkan pelajaran Kimia itu di ruangan kelas. Jadi tidak perlu di labor atau lainnya. Dengan begitu, ada unsur games, fun dan edukasinya langsung.
Hasilnya, mereka mudah menjabarkan ilmu Kimia itu sendiri,’’ terang Miterianifa.
Ria yang saat ini menjadi dosen di UIN tersebut terus berinovasi agar pelajaran kimia menjadi hal yang menarik. Ia juga sudah menelorkan beberapa karya tulis yang berhubungan dengan tindakan kelas dalam menerima pelajaran Kimia. Inovasi-inovasi yang menarik tersebut di antaranya penggunakan alat peraga, pemanfaatan barang sehari-hari yang digunakan hingga pembuatan film yang menarik siswa untuk berkarya dalam berbagai bentuk krativitas.
Dengan segala kiprahnya tersebut, tidak jarang Miterianifa diminta untuk menjadi pembicara dalam berbagai seminar yang dilaksankaan baik di kampus maupun di luar kampus. Melihat usianya yang muda, ia tidak ingin kalah dengan para pendahulunya untuk terus memberikan yang terbaik untuk menciptakan tenaga pengajar khususnya pendidikan Kimia yang unggul.
‘’Muda itu usia, tapi mumpung masih muda ini kita terus memperdalam ilmu itu sendiri. Saya juga tidak akan pernah menyangka menjadi seperti saat ini, tapi semua itu ilmu dan minat yang mengiringnya. Harapan tentu lebih banyak lagi anak muda yang kreatif dan inovatif. Tidak ada yang tahu suatu saat ada pemuda- pemudi Riau menjadi ahli Kimia nasional maupun internasional,’’ ujarnya. Selanjutnya, Miterianifa mengaku masih ingin terus memperdalam ilmunya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Post a Comment