Header Ads

Link Banner

Rokhim, Alumni Faperta UR yang sadar Peluang

Mochamad Rokhim SP (Agronomi Faperta Unri Angkatan 2000)

www.terasunri.com - Tidak ada yang tahu di mana rejeki manusia, selain berusaha dan berusaha. Untuk mereka yang bisa membaca peluang dan memanfaatkan peluang tersebut adalah mereka yang beruntung. 

Hal tersebut telah dibuktikan alumni Fakultas Pertanian Universitas Riau angkatan 2000 ini. Meski menimba ilmu di fakultas yang menitikberatkan pada hasil pertanian dan perkebunan, Moch Rokhim SP justru terjum sebagai pengusaha ayam potong di Indragiri Hulu. Bahkan, berkat keuletannya, laki-laki berperawakan manis ini bisa memenuhi keperluan akan ayam potong di tiga kecamatan di sana, yaitu Kecamatan Seberida, Batang Cinaku dan Batang Gangsal.

‘’Sebelumnya saya juga pernah menjadi petani usai menimba ilmu di Faperta. Tapi ada peluang yang menurut saya lebih baik, kenapa tidak diambil dan dikelola. Alhamdulillah, hasilnya cukup memuaskan dan baik untuk karir saya. Memang tidak sesuai dengan jurusan yang saya ambil, tapi siapa yang bisa tahu apa rezeki kita ke depan bukan? Jadi sekarang jangan pilih-pilih, ada peluang langsung ambil dan jalani. Insya Allah pasti ada jalan,’’ terang Rokhim.

Disebutnya, pada awal karirnya usai menjadi mahasiswa, ia melihat ada potensi besar akan usaha ayam potong ini. Bahkan, orangtuanya hingga saat ini masih menjadi penjual ayam potong. 

Buktinya, dalam satu hari, khusus di tiga kecamatan di Inhu ini memerlukan minimal 3-4 ton dan itu berlangsung secara terus-menerus. Karena itu, saat ada peluang untuk bekerja sama dengan salah satu perusahaan yang menyediakan ayam potong, Rokhim langsung mengambilnya. ‘’Pekerjaannya memang di kandang yang bau, tapi di balik baunya kandang ayam itu ada omset yang cukup besar,’’ terangnya.

Berpengalaman di bidang usaha yang tidak sesuai dengan pendidikannya, Rokhim ingin mengingatkan kepada adik-adiknya yang lain untuk tidak gengsi dalam memilih pekerjaan. 

Meski berstatus sarjana pada satu bidang, tidak ada jaminan akan menekuni pekerjaan yang sama dengan disiplin ilmu yang diambil. ‘’Intinya itu, tantangan ke depan lebih berat lagi. Jadi mereka yang bisa membaca peluang adalah mereka yang bisa survive. Buang jauh-jauh gengsi itu, karena justru itu yang akan menjatuhkan diri kita. Lebih baik menciptakan peluang dari pada menunggu peluang,’’ pesannya.


Sumber : http://riaupos.co/131868-berita-menangkap-semua--potensi-dan-peluang.html#ixzz4NcNYf3Jm

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.