Mengeluhpun ada SENINYA, agar BAHAGIA jadinya
www.terasunri.com, Artikel - Sering kali kita menemukan keadaan yang kita anggap tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Mendapati ketidak sesuaian itupun membuat banyak orang
mengeluh dan berkata:
"Haduuuh..."
"Kok gitu..."
"Ndeeh... kan..."
Selain kalimat diatas, ada banyak lagi pilihan kalimat yang digunakan
orang-orang untuk mengekspresikan keluhannya,yang pada akhirnya merekapun
menjadi baper (Bawa Perasaan) dalam melaksanakan aktivitasnya *dududuh.
Mengeluh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah menyatakan
susah (karena penderitaan, kesakitan, kekecewaan, dan sebagainya). Harapan yang
tinggi terhadap hasil menyebabkan timbulnya berbagai macam kekecewaan, yang
ujung-ujungnya ngeluh lagi... ngeluh lagi.
Uniknya, berbagai macam cara yang dilakukan oleh orang-orang setelah
mengeluh. Kenali 3 tipe manusia dalam mengeluh:
1.Memutuskan Berhenti
Merasa sulit menyebabkan sebagian orang merasa tidak mampu untuk melakukan
yang lebih baik lagi. Sehingga kalimat inipun begitu mahsyur terdengar,”Percuma
aja diteruskan, cuma buang-buang waktu!”
2.Mencari-cari Alasan
Ada juga sebagian orang yang ketika
merasakan kekecewaan justru mencari-cari alasan. Sehingga kalimat ini
begitu mengusik,”ini karena dia nih.. coba aja tadi aku gak nurutin dia, semua
pasti gak seperti ini jadinya” (Jiah.. macam di pelem-pelem ^_^).
3.Mencari-cari Kemungkinan
Ini tipe ketiga yang tidak banyak orang mau melakukannya, Ini adalah tipe
orang yang mengeluh namun mencari jalan keluar dari penderitaan yang ia
rasakan. Baginya, setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan. Sehingga mudah
baginya untuk mencari kemungkinan-kemungkinan terbaik dari apa yang ia
keluhkan.
Nah.. setelah mengetahui tiga tipe orang mengeluh,kamu pernah melakukan
yang mana satu?
(sebut saja dalam hati, mana tahu kita sehati, hihi... ^_^ )
(sebut saja dalam hati, mana tahu kita sehati, hihi... ^_^ )
Coba pertimbangkan kalimat-kalimat berikut ini:
1. “Setelah dia memutuskan hubungan kami seminggu yang lalu, rasanya aku
tidak sanggup hidup tanpanya”. Namun pada akhirnya putaran waktupun menjadi
saksi hitungan tahun yang berganti,”Kok aku baik-baik saja ya tanpa dia”
(Tuh kaan...)
2. “Kalau saya pikir-pikir, mustahil bisa menjadi juara di ajang kontes
ini, saingan saya berpengalaman semua”. Alhasil ketika ia terus berlatih, ia
justru menjadi pemenang dalam kontes yang iapun “merasa” kalah di awalnya..
(sihiiiiy)
Hal-hal yang kita keluhkan dan merasa tidak mungkinpun akan sangat mungkin
terjadi. Ulat yang meliuk dan menjijikkan bagi sebagian kita siapa sangka akan
menjadi kupu-kupu indah yang mampu terbang kesana kemari. Durian
yang berlumur duripun siapa yang menyangka, ia memiliki daging buah yang begitu
di idam-idamkan oleh banyak orang dengan harga yang cukup tinggi.
Lantas bagaimana seni mengeluh yang membahagiakan itu?
saya akan berbagi satu dari sedikit caranya, yaitu:
KESADARAN
Jika kita tidak menyukai apa yang kita alami, itu karena kemampuan SADAR
kita masih rendah. Kita tidak sadar bahwa beratnya ujian adalah DORONGAN untuk
melakukan sesuatu dengan CARA yang harusnya lebih baik lagi (Silahkan
diulangi membaca kalimat ini sampai sadar ya.. ^_^).
Bahkan kesadaran yang ada ketika mengeluhmampu membuat para ilmuwan
menciptakan banyak jenis penemuan-penemuan baru.
Karena keluhan MERASA gelap dimalam hari membuat ilmuwan SADAR, bahwa kita
membutuhkan cahaya, kemudian muncullah lampu. Mulai dari wat yang paling rendah
hingga yang paling tinggi, juga dari warna putih hingga warna-warni yang banyak
kita temukan.
Karena kita mengeluhkan lamanya perjalanan dari satu tempat ke tempat yang
lainnya muncullah sepeda, kemudian mengeluhkan lelahnya mendayung sepeda.
Sehingga diperbagus lagi dengan adanya sepeda motor. Namun ada-ada saja yang
dikeluhkan selanjutnya, yakni adanya batasan penumpang yang bisa dibawa jika menggunakan
motor, hingga keluhanlamanya waktu dan jarak perjalanan, sehingga muncullah
pesawat.
Dengan adanya pesawat saat ini, masih ada saja keluhan yang dirasakan. Dan
lagi.. dengan KESADARAN akan ada-ada saja sesuatu yang baru, lebih baik, dan memudahkan.
Edisi : Minggu, 2 Oktober 2016
Post a Comment