Header Ads

Link Banner

Alumni Faperika : Mengawal Amdal Untuk Kenyamanan Investasi dan Masyarakat

Ir H Nur Iskandar (Teknologi Hasil Perikanan Faperika Angkatan 1983)
www.terasunri.com - Meski dalam kondisi ekonomi lesu saat ini, pembangunan tetap berlanjut dan tarus saja berkembang. Selain mempengaruhi pertumbuhan investasi di daerah, pembangunan yang dilakukan investor juga  mempengaruhi kondisi masyarakat di lingkungannya.

Dampak postif maupun dampak negatif merupakan hal yang kerap terjadi, namun biasanya dampak negatif dalam investasi selalu menjadi batu sandungan membuat kenyamanan investor terganggu akibat dari iklim tidak bersahabat dengan masyarakat sekitar.

Sebagai contoh, pembuangan limbah yang tidak tersusun dengan baik dan kompensasi kepada warga di sekitar investasi tersebut berlangsung. Namun sebenarnya hal tersebut tidak harus terjadi jika pihak perusahaan mematuhi analisa dampak lingkungan (amdal) yang dikantongi mereka sebelum perusahaan tersebut beroperasi.

Untuk kondisi ini, Ir H Nur Iskandar mengaku memang masih banyak membuat dokumen amdal hanya sekadar kertas syarat untuk dapat dimanfaatkannya untuk pembangunan semata.

‘’Amdal itu bukan hanya sekadar dokumen atau kertas saja oleh perusahaan. Jika diaplikasikan, amdal itu penting.

Yang untung itu bukan masyarakat sekitar, tapi perusahaan itu sendiri. Saya masih berharap, pihak perusahaan mau mengaplikasikan amdal itu dari pada hanya menjadi dokumen di lemari.

Karena jika amdal diaplikasikan, masyarakat sekitar yang menajdi mitra mereka nyaman, barang tentu perusahaan tersebut akan di-suport dan langgeng,’’ terang alumni Unri yang berprofesi sebagai konsultan bidang amdal di Kota Pekanbaru ini.

Menurut Nur, ia kerap dipercaya untuk dapat membuat amdal untuk sebuah perusahaan yang akan membangun di Riau, dan Pekanbaru khususnya. Sering  kali, beberapa perusahaan hanya membuat amdal tersebut untuk kepentingan dan berdasarkan tekanan peraturan saja.

Dampaknya, tidak sedikit perusahaan yang mengalami konflik dengan masyarakat bahkan dengan pemerintah itu sendiri. Padahal, menurut pria yang juga aktif di bidang kepramukaan ini, semua yang tertera dalam dokumen amdal adalah kesepakatan pihak perusahaan dengan lingkunganya dan tinggal diaplikasikan.

Meski berperan sebagai konsultan amdal, Nur Iskandar tidak jarang untuk mengingatkan perusahaan untuk dapat mengaplikasikan apa yang menjadi kewajibannya kepada masyarakat.

Menurutnya tidak akan dirugikan apa-apa perusahaan tersebut jika mampu mengaplikasikan amdal yang sudah disepakatinya. Bahkan, perusahaan tersebut akan langgeng karena mendapat dukungan dari masyarakat sekitar secara keseluruhan yang mendapatkan kenyamanan dari adanya perusahaan tersebut.

Selain itu, dengan amdal yang terapliasi, kegiatan perusahaan akan didukung penuh oleh pemerintah, masyarakat dan perusahaan itu sendiri dan berdampak pada peningkatan omset dari mereka.

‘’Makanya itu kita berharap perusahaan mengerti bahwa itu untuk kenyaman mereka sendiri dalam investasi, bukan orang lain atau oknum. Jadi keberadaan mereka tidak melulu mencari keuntungan, tapi juga bisa membantu masyarakat sekitar. Unjung-ujungnya, masyarakat akan mendukung perusahaan tersebut dan ending-nya perusahaan itu langgeng. Yang penting itu peduli dengan masyarakat dan tentu itu akan membuat kenyamanan,’’ sebutnya.


Sumber : http://www.riaupos.co/132637-berita-mengawal-amdal-untuk-kenyamanan--investasi-dan-masyarakat.html#ixzz4OGKpR7YF

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.