Header Ads

Link Banner

Ajak Biasakan Bahasa Inggris Masyarakat Kundur

M Nasrol SPd (Bahasa Inggris FKIP Unri, 2002)

www.terasunri.com - Dewasa ini, sektor industri pariwisata berkembang sangat pesat. Indonesia yang memiliki banyak potensi wisata alam terutama pantai membuat daya tarik wisatawan asal manca negara semakin besar. 

Selain potensi yang besar, keramahan orang Indonesia juga cukup dikenal seantero dunia. Namun ada satu masalah yang masih belum bisa membuat sektor industri pariwisata menjadi besar, yaitu persoalan bahasa. Terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah mulai dilaksanakan saat ini.

Selain kualitas, bahasa juga memiliki peran penting untuk dapat menjadi pesaing unggul tersebut. Untuk kawasan kota, berbahasa Inggris yang merupakan salah satu bahasa internasional mungkin biasa, tapi tidak di kawasan-kawasan pulau yang masih termasuk dalam kawasan perkampungan. 

Sadar akan tantangan besar tersebut membuat M Nasrol memiliki keinginan untuk dapat membiasakan diri masyarakat di Kepuluan Kundur, Karimun, Kepri bisa berbahasa Inggris.
‘’Untuk membuat mahir memang itu sulit, karena ini soal kebiasaan dan lidah. 

Tapi setidaknya masyarakat paham dan tidak sampai dijajah melalui bahasa itu sendiri. MEA atau yang lainnya saat ini menjadi tantangan buat kita bisa berinovasi dan berkarya. Cita-cita saya, setidaknya tidak ada masyarakat yang tertipu karena bahasa,’’ terang alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidian (FKIP) Universitas Riau tersebut.

Sebagai seorang guru di salah satu Sekolah Menangah Atas (SMA) di pulau yang dekat dengan Malaysia dan Singapura ini, Nasrol memang tidak langsung terjun ke lapangan mengajarkan Bahasa Inggris ke masyarakat. 

Dengan siswa yang didiknya, ia berharap akan ada kebiasaan siswa tersebut untuk berbahasa. Salah satu yang dilakukannya adalah membiasakan siswa berkomuniasi dengannya menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, ia juga aktif memberikan Pendidikan Bahasa Inggris di beberapa tempat les bahasa di pulau kecil tersebut. ‘’Dengan begitu, mereka bisa terbiasa dengan bahasa Inggris dan setidaknya paham. Tidak aktif, minimal pasif berbahasa Inggris sudah cukup,’’ harapnya.

Pengalamannya juga, saat ini untuk mendapatkan pekerjaan, untuk mereka yang menguasai bahasa asing lebih diutamakan dari pada yang tidak. Itu juga akan menjadi nilai tambah jaminan velue sebagai pekerja. 

Tidak hanya di perusahaan, petani dan pengerak UMKM juga dituntut bisa berbahsa asing agar mempermudah dalam perluasan pasar yang sudah mengarah pada pasar internasional. Termasuk di Pulau Kundur, selain alamnya yang memiliki banyak potensi wisata, potensi pertanian juga sudah dilirik oleh investor luar negeri. 

Untuk itu, petani juga harus dibekali pengetahuan tentang berbahasa Inggris. Lelaki berperawakan tinggi ini, soal prestasi yang diraih di bidang Bahasa Inggris cukup banyak, pada masa kuliah maupun dalam dunia pendidikan saat ini.

Berbagai lomba pidato berbahasa Inggris hingga karya tulis sudah pernah ia ikuti. Bahkan, seleksi pertukaran pelajar ke luar negeri juga sudah pernah diikutinya. Berpengalaman dari sana, Nasrol mencoba mengabadikan diri di kampung halamannya untuk dapat membuat Bahasa Inggris menjadi kegiatan yang menarik.

‘’Memang banyak bahasa lainnya yang menjadi bahasa internasional. Tapi bahasa Inggris adalah bahasa yang paling dominan menguasai dunia. Jika tidak kita mulai membiasakan diri dengan itu, nanti kita akan kalah dalam persaingan. Harapan saya, Bahasa Indonesia tetap nomor satu tapi Bahasa Inggris menjadi nilai tambah kulitas kita,’’ harapnya.


Sumber : http://www.riaupos.co/130293-berita-tularkan-bahasa-inggris--di-masyarakat-kampung.html#ixzz4MHjITgrJ

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.