Keputrian Almaidan adakan Kansa angkat tema Wanita Muslim Masa Kini
almaidanfkip, Universitas Riau - Keputrian Almaidan Fkip kembali adakan Kajian Khusus Annisa (Kansa). Dengan mengangkat tema "Wanita Islam Masa Kini" dilaksanakan di Mushalla Fkip mulai pukul 11.00-13.00 WIB, Jum'at (1/4).
Kegiatan ini diisi oleh pemateri Alumni Pendidikan Kimia 2010, Melna Wati SPd membahas bagaimana keadaan wanita masa kini? aman atau malah berbahaya? atau merasa aman namun sebenarnya berbahaya ?
Dizaman sekarang ini sesungguhnya wanita islam berada dalam masa yang tidak aman. Hal ini terlihat dari beberapa hal, pertama lupanya akan hak dan kewajiban sebagai seorang muslimah. Kedua, sudah hilangnya rasa malu, tidak malu bergaul dengan lawan jenis, tidak ada rasa malu terhadap aurat (mengumbar aurat).
Ketiga, terlalu mengejar duniawi. Dan terakhir melepaskan kewajibannya, seakan-akan menyamakan derajatnya dengan laki-laki (persamaan genre). "Hal ini dipandang biasa, namun sebenarnya kedudukan wanita itu sudah ditinggikan oleh Rasulullah SAW pada zamannya," ujar Melna.
Ia juga menambahkan bahwa persamaan genre merupakan gaya orang barat, sehingga seorang wanita tidak dikatakan tangguh jika tidak bekerja. Lalu bagaimana kah sebaiknya wanita islami masa kini itu?
Dijelaskankan bahwa wanita islami masa kini itu bukanlah wanita yang hanya diduduk diam dirumah saja. Jika ia sudah bersuami, hanya menunggu hasil jerih payah si suaminya. Namun wanita islam masa kini yang sebaiknya itu adalah, pertama wanita yang andil dan cerdas dalam hidupnya. Ia berjalan pada koridor dan kedudukannya.
Lanjutnya menutup aurat ketika dituntut bekerja diluar. Karena menutup aurat bukan hanya menutup kepala dan kaki. Artinya tidak melihat ketentuan berhijab, sesungguhnya berhijab syari itu adalah tidak transparan, tidak ketat, tidak bermegah-megahan, dan menutup dada.
Selanjutnya, menuntut ilmu agama, selain menuntut ilmu dunia, muslimah juga dituntut untuk menutut ilmu agama. Kemudian memiliki rasa malu, menjaga kehormatan, baik menjaga anak maupun harta suami, mengerjakan semua kewajiban dan terakhir berdakwah.
Post a Comment