Masykur : Yang Muda Yang Memimpin
riaupos.co, Universitas Riau - Usianya boleh terbilang muda. Namun bukan berarti ia bisa dipandang sebelah mata.
Buktinya, tahun ini ia dipercaya memimpin satu kecamatan yang luas. Dengan begitu, namanya berhasil tertoreh sebagai camat termuda di Kota Bertuah.
Usia muda betul-betul dimanfaatkannya sebagai usia yang ideal untuk menjadi pemimpin. Masykur, begitu ia akrab disapa, kini menjabat sebagai camat di wilayah Kecamatan Bukit Raya.
Sosoknnya yang masih muda dan fresh membuatnya membawa sentuhan-sentuhan kekinian bagi kecamatan tersebut.
Pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru ini memiliki banyak ide baru di kepalanya. Meski baru menjabat, beberapa ide baru itu nyatanya sudah coba dituangkannya.
‘’Sekarang zamannya online. Untuk mengikuti perkembangan zaman tersebut, kita mencoba melakukan berbagai inovasi, khususnya dalam bidang pelayanan. Salah satunya dengan membuat aplikasi yang bisa memonitor tahapan pertanahan,’’ paparnya.
Ya, aplikasi tersebut bisa diakses oleh semua masyarakat yang ingin mengetahui sampai di mana proses pengurusan tanah mereka.
Tujuannya jelas untuk mempermudah masyarakat dalam memantau proses. Mereka tak perlu ribet bolak balik kantor lurah hingga kantor camat. Cukup dengan sebuah aplikasi, hal tersebut bisa terpantau.
Dengan program garapannya tersebut, tentunya pria yang menyelesaikan program S2 di Unri dalam kurun 1,8 tahun ini berharap cita-cita Pekanbaru sebagai Smart City bisa mulai terwujud. Menurutnya, perubahan dan inovasi seperti itu harus mulai digalakkan dari level kecamatan.
‘’Saat ini program tersebut dalam tahap penyelesaian. Dalam waktu dekat rilis. Ke depan tentu kita akan coba mengembangkan aplikasi tersebut untuk sistem pelayanan lain dan tak tertutup kemungkinan juga untuk sistem keamanan,’’ lanjutnya disudahi dengan menyeruput segelas jus segar di tengah wawancara.
Jiwa mudanya bukan hanya tercurah dalam hal itu saja. Mantan Kasubag Protokol Sekretarit Kota Pekanbaru ini juga menularkan semangat gotong-royong kepada masyarakat.
Sebagai salah satu dimensi dan ciri masyarakat madani, kegotong-royongan dinilainya begitu penting.
Namun, ia menegaskan bahwa gotong-royong tersebut bukan semata mata bersih bersih lingkungan saja.
‘’Selama ini goro diartikan bagi masyarakat kebanyakan hanya sebatas kegiatan bersih-bersih bersama. Padahal, goro lebih dari sekadar hal tersebut.
Goro dalam hal meningkatkan kesehatan, goro dalam membantu masyarakat miskin dan lainnya.
Jika kekuatan goro ini sudah melekat di masyarakat kita, keluhan-keluhan fasilitas rusak dan lain sebagainya tentu tak terdengar lagi,’’ lanjut pria yang suka berorganisasi ini.
Di samping itu, pemimpin muda ini juga melakukan program-program sederhana namun ampuh untuk mendekatkannya dengan masyarakat.
Program tersebut antara lain, Safari Jumat dan upacara di sekolah. Keduanya sudah berjalan.
Untuk Safari Jumat, ia menuturkan memang rutin dilakukan.
Setiap Jumat ia berpindah salat dari masjid satu ke yang lain dalam ringkup Kecamatan Bukit Raya. Bukan hanya solat berjamaah, di sana ia juga memberikan arahan kepada masyarakat, imbauan dan mengabarkan kondisi terbaru dari kecamatan tempat mereka bermukim.
Bukan hanya itu, kesempatan upacara Senin pagi juga dimanfaatkannya untuk bercengkrama dengan masyarakat.
Ya, ia tak segan turun ke SD, SMP dan SMA yang ada di Kecamatan Bukit Raya untuk menjadi pembina upacara.
‘’Respon dari masyarakat sendiri terhadap apa yang kita lakukan ini cukup bagus. Mulai dari goro hingga safari ramadan dan upacara ni.
Mereka sangat terbuka dan mau berparitipasi dan bergerak ke arah yang lebih baik. Saya sangat mengapresiasi hal tersebut,’’ ujarnya.
Menurutnya, capaiannya saat ini tak lain karena jauh-jauh hari ia sudah mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pemimpin. Ia belajar dengan ikut berbagai organisasi dan membaca buku-buku kepemimpinan.
Di sela-sela wawancara, ia menuturkan bahwa setiap orang adalah pemimpin. Untuk itu, jiwa kepemimpinan yang sudah ada harus terus ditumbuhkan dan digiring dengan benar.
Ia yakin, mahasiswa dan alumni Unri lainnya juga mampu. Intinya, mau belajar, mau berbaur, fokus pada target dan buka pikiran.
‘’Sudah saatnya yang muda yang memimpin. Buktikan bahwa pemuda saat ini juga mampu mengemban amanah dan membawa perubahan.
Saya yakin, potensi pemuda lulusan Unri lain juga tak kalah hebat. Yakinlah, dengan mengembangkan jiwa kepemimpinan, kelak kamu bisa tumbuh dimanapun berada,’’ tegasnya.(a)
Buktinya, tahun ini ia dipercaya memimpin satu kecamatan yang luas. Dengan begitu, namanya berhasil tertoreh sebagai camat termuda di Kota Bertuah.
Usia muda betul-betul dimanfaatkannya sebagai usia yang ideal untuk menjadi pemimpin. Masykur, begitu ia akrab disapa, kini menjabat sebagai camat di wilayah Kecamatan Bukit Raya.
Sosoknnya yang masih muda dan fresh membuatnya membawa sentuhan-sentuhan kekinian bagi kecamatan tersebut.
Pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru ini memiliki banyak ide baru di kepalanya. Meski baru menjabat, beberapa ide baru itu nyatanya sudah coba dituangkannya.
‘’Sekarang zamannya online. Untuk mengikuti perkembangan zaman tersebut, kita mencoba melakukan berbagai inovasi, khususnya dalam bidang pelayanan. Salah satunya dengan membuat aplikasi yang bisa memonitor tahapan pertanahan,’’ paparnya.
Ya, aplikasi tersebut bisa diakses oleh semua masyarakat yang ingin mengetahui sampai di mana proses pengurusan tanah mereka.
Tujuannya jelas untuk mempermudah masyarakat dalam memantau proses. Mereka tak perlu ribet bolak balik kantor lurah hingga kantor camat. Cukup dengan sebuah aplikasi, hal tersebut bisa terpantau.
Dengan program garapannya tersebut, tentunya pria yang menyelesaikan program S2 di Unri dalam kurun 1,8 tahun ini berharap cita-cita Pekanbaru sebagai Smart City bisa mulai terwujud. Menurutnya, perubahan dan inovasi seperti itu harus mulai digalakkan dari level kecamatan.
‘’Saat ini program tersebut dalam tahap penyelesaian. Dalam waktu dekat rilis. Ke depan tentu kita akan coba mengembangkan aplikasi tersebut untuk sistem pelayanan lain dan tak tertutup kemungkinan juga untuk sistem keamanan,’’ lanjutnya disudahi dengan menyeruput segelas jus segar di tengah wawancara.
Jiwa mudanya bukan hanya tercurah dalam hal itu saja. Mantan Kasubag Protokol Sekretarit Kota Pekanbaru ini juga menularkan semangat gotong-royong kepada masyarakat.
Sebagai salah satu dimensi dan ciri masyarakat madani, kegotong-royongan dinilainya begitu penting.
Namun, ia menegaskan bahwa gotong-royong tersebut bukan semata mata bersih bersih lingkungan saja.
‘’Selama ini goro diartikan bagi masyarakat kebanyakan hanya sebatas kegiatan bersih-bersih bersama. Padahal, goro lebih dari sekadar hal tersebut.
Goro dalam hal meningkatkan kesehatan, goro dalam membantu masyarakat miskin dan lainnya.
Jika kekuatan goro ini sudah melekat di masyarakat kita, keluhan-keluhan fasilitas rusak dan lain sebagainya tentu tak terdengar lagi,’’ lanjut pria yang suka berorganisasi ini.
Di samping itu, pemimpin muda ini juga melakukan program-program sederhana namun ampuh untuk mendekatkannya dengan masyarakat.
Program tersebut antara lain, Safari Jumat dan upacara di sekolah. Keduanya sudah berjalan.
Untuk Safari Jumat, ia menuturkan memang rutin dilakukan.
Setiap Jumat ia berpindah salat dari masjid satu ke yang lain dalam ringkup Kecamatan Bukit Raya. Bukan hanya solat berjamaah, di sana ia juga memberikan arahan kepada masyarakat, imbauan dan mengabarkan kondisi terbaru dari kecamatan tempat mereka bermukim.
Bukan hanya itu, kesempatan upacara Senin pagi juga dimanfaatkannya untuk bercengkrama dengan masyarakat.
Ya, ia tak segan turun ke SD, SMP dan SMA yang ada di Kecamatan Bukit Raya untuk menjadi pembina upacara.
‘’Respon dari masyarakat sendiri terhadap apa yang kita lakukan ini cukup bagus. Mulai dari goro hingga safari ramadan dan upacara ni.
Mereka sangat terbuka dan mau berparitipasi dan bergerak ke arah yang lebih baik. Saya sangat mengapresiasi hal tersebut,’’ ujarnya.
Menurutnya, capaiannya saat ini tak lain karena jauh-jauh hari ia sudah mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pemimpin. Ia belajar dengan ikut berbagai organisasi dan membaca buku-buku kepemimpinan.
Di sela-sela wawancara, ia menuturkan bahwa setiap orang adalah pemimpin. Untuk itu, jiwa kepemimpinan yang sudah ada harus terus ditumbuhkan dan digiring dengan benar.
Ia yakin, mahasiswa dan alumni Unri lainnya juga mampu. Intinya, mau belajar, mau berbaur, fokus pada target dan buka pikiran.
‘’Sudah saatnya yang muda yang memimpin. Buktikan bahwa pemuda saat ini juga mampu mengemban amanah dan membawa perubahan.
Saya yakin, potensi pemuda lulusan Unri lain juga tak kalah hebat. Yakinlah, dengan mengembangkan jiwa kepemimpinan, kelak kamu bisa tumbuh dimanapun berada,’’ tegasnya.(a)
Post a Comment