Header Ads

Link Banner

Mahasiswa Teknik Lingkungan, Geo Gofaj Teliti Manfaat Daun Ketapang


terasunri.web.id - Inovasi pengelolaan limbah terus menjadi perhatian saat ini. Hal tersebut menjadi persoalan serius yang sering ditemukan di berbagai ekosistem, baik di darat, laut dan udara.Untuk itu, inovasi demi inovasi tetap dieperlukan untuk menjawab persoalan limbah yang terus meningkat seiring perkembangan perkotaan. 

Dari semangat itu, mahasiswa Universitas Riau mulai melakukan penilitian dan pengkajian untuk menjawab hal tersebut. Uniknya, inovasi ini dengan mengunakan bahan alami yakni dari daun ketapang.   

Berawal dari melihat banyaknya daun ketapang yang berserakan di sekitar kampus, menggerakkan Geo Gifaj Ruci Adzano Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Riau ini melakukan penelitian mengenai pemanfaatan daun ketapang.

Setelah melakukan diskusi dengan dosen pembimbing, Geo akhirnya disarankan untuk mengangkat penelitian tersebut dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat.Dalam penelitian tersebut, Geo beserta satu teman dan dua juniornya mengembangkan tata cara bagaimana menetralisir PH atau derajat keasamaan yang terlalu tinggi dalam limbah. Limbah menjadi salah satu penyebab pencemaran air. 


Dimana banyak sekali limbah yang langsung dibuang di lingkungan tanpa dilakukan netralisasi terlebih dahulu sebelum melakukan pengkajian.  Ia menganalisis daun ketapang sebagai bahan pokok dalam menetralisir limbah. Daun ketapang sendiri mengandung flavonoid, saponin, triterpen, diterpen, senyawa fenolik dan tanin. Asam tanin itulah yang berguna dalam menurunkan PH air tawar.

 "Proses dalam menetralisir menalui daun ketapang ini, juga bisa dikatakan sederhana. Hanya dengan menghaluskan daun ketapang seperti serbuk, kemudian membubukkannya dalam limbah, maka akan terjadi kontak dan netralisasi yang pada akhirnya menurunkan PH limbah tersebut," paparnya, Kamis (19/10/2017). 

Dalam penelitian tersebut, Geo dan kawan-kawan mengambil limbah asli dari salah satu rumah laundry. Di mana PH limbah tersebut cukup tinggi, yakni sekitar 11-12 di mana sudah termasuk rank basa. Sementara dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 tahun 2001, pH netral berkisar 6-9 saja. Dan dengan menggunakan serbuk daun ketapang, PH dapat turun hingga 6-7. 

PH limbah yang terlalu tinggi, akan berakibat pada matinya biota laut dan berkemungkinan mengandung racun. Kedepannya Geo juga berharap penelitian ini dapat dilanjutkan kembali, karena penelitian ini lebih mengarah kepada dasar ekstraksi dan lebih menjurus Fakultas MIPA.

Untuk itu, ia mengharapkan ada mahasiswa yang akan tertarik menjadikan hal ini sebagai referensi. Karena jika terdapat penelitian lebih lanjut, maka hal ini akan memudahkan dunia industri dalam mengeliminir limbah.

Sumber : http://mediacenter.riau.go.id/read/35276/eliminir-limbah-dengan-bahan-alami.html

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.