Konsolidasi Wilayah BEM SI Wilayah Sumbagut Sepakati Aksi Serentak dalam Evaluasi 3 Tahun Jokowi-JK

terasunri.web.id - Konsolidasi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk memperkuat, memperteguh, mempersatukan atau menghubungkan beberapa hal menjadi satu. Konsolidasi bisa dimaknai sebagai penguatan anggota yang ada dalam suatu kelompok. Dalam menyusun sebuah eskalasi gerakan, konsolidasi harus dilakukan terlebih dahulu sebelum mahasiswa melakukan aksi dan gerakan agar pada saat teknis dilapangan semua berjalan lancar sesuai rencana. Berbicara tentang gerakan, tertulis di dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia bahwa gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa.

Guna mempersatukan suara-suara mahasiswa di wilayah Sumatra Bagian Utara yang meliputi berbagai daerah, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang tergabung dalam BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) Wilayah Sumbagut mengadakan Konsolidasi Wilayah BEM SI Sumbagut yang diselenggarakan di Pekanbaru dengan Universitas Riau sebagai tuan rumahnya.

Acara yang diselenggarakan mulai Jumat (13 Oktober 2017) ini turut dihadiri oleh 9 BEM yang tergabung dalam BEM SI Wilayah Sumbagut. Delegasi yang hadir diantaranya BEM Universitas Riau selaku tuan rumah, dilanjutkan dengan BEM Universitas Andalas, BEM Universitas Sumatra Utara, BEM AKBP STIE KBP, BEM Universitas Dharma Andalas, BEM Politeknik Negeri Padang, BEM Politeknik Bengkalis, BEM UPI YPTK Padang dan BEM IAIN Batusangkar.

Konsolwil yang bertempat di ruang yudisium Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Riau ini membahas berbagai hal yang mencakup beberapa poin penting pembahasan, yakni ekspansi isu taktis dan dinamis yang meliputi pembahasan tentang PLTU Sumut, SPJ FIKTIF Sumbar, kebakaran hutan dan lahan di Riau, migas Riau, pilkada Sumut serta isu-isu lainnya.

Konsolidasi Wilayah mencapai titik puncaknya sesaat ketika pembahasan eskalasi gerakan yang akan dibangun dalam menyambut tiga tahun kerja Jokowi-JK mulai diperbincangkan. Beberapa isu yang akan diangkat mulai dari permasalahan kesenjangan ekonomi, pengekangan hak publik dan kedaulatan rakyat hingga penegakan supremasi hukum yang dinilai bermasalah.

Dalam penyampaiannya, Rinaldi selaku Presiden Mahasiswa Universitas Riau menilai bahwa gerakan mahasiswa yang ada di Sumbagut cukup kompleks. Ia juga menilai bahwa banyaknya perencanaan yang dilakukan tidak cukup baik jika dalam pelaksanaannya, perencanaan tersebut tidak pernah diperjuangkan.

Konsolidasi wilayah kemudian diakhiri dengan pernyataan sikap untuk melakukan aksi serentak yang dilakukan guna menyelaraskan gerakan dan kesamaan tuntutan dalam evaluasi 3 tahun jokowi melalui Tugu Rakyat (Tuntutan Pembangunan Pro Rakyat) yang akan digelar pada 20 Oktober mendatang di masing-masing wilayah yang tergabung dalam BEM SI Wilayah Sumbagut. Disebutkan juga, guna menyamakan suhu gerakan, seluruh aliansi BEM yang tergabung dalam BEM SI Wilayah Sumbagut akan terlebih dahulu memainkan propaganda media guna menebarkan keresahan bersama atas degradasi kepemimpinan di era Jokowi-JK.

Dalam kesempatan lain, Nurul Fikri selaku Presiden Mahasiswa UNAND sekaligus Koordinator Wilayah BEM SI Sumbagut menyatakan bahwa pihak BEM SI Sumbagut siap untuk mengawal tiga tahun Jokowi-JK. "Pada moment yang sakral ini, mari jadikan konsolidasi sebagai momentum kebangkitan pemuda dengan menyusun eskalasi untuk Indonesia yang lebih baik, sebab pemuda tidak bisa mengkaji tanpa bergerak.

Indonesia lahir berdasarkan perjuangan, reformasi-reformasi juga sebuah perjuangan. Untuk itu, seluruh BEM yang tergabung dalam BEM SI Wilayah Sumbagut siap untuk mengawal janji-janji manis Jokowi-JK selama tiga tahun pemerintahan. Dan mengajak seluruh aliansi BEM wilayah Sumbagut untuk ikut turut serta menggugat dan menagih janji-janji manis Jokowi JK melalui aksi serentak yang akan dilaksanakan pada 20 Oktober mendatang," tegas Nurul Fikri.