Header Ads

Link Banner

Stabilkan Perekonomian Masyarakat, Alumni ini Revitalisasi Tambak

Dr Agus Putra AS (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unri, 1999)
riaupos.co
- Sekitar awal 2000, Aceh masih kental dengan konflik. Hal itu membuat masyarakat ketakutan.

Termasuk untuk melakukan kegiatan di luar. Hal tersebut juga membuat pemilik tambak tak lagi bisa intens mengurus tambak mereka. Terlebih tsunami juga sempat menerjang Aceh.

Alhasil, tambak yang dulunya potensial tersebut jadi tak terurus dan terbiarkan begitu saja.

Pemilik tambak beralih menjadi nelayan musiman. Sebagian ada yang bekerja serabutan. Tambak tak lagi bisa menghasilkan karena mereka juga tak ada biaya untuk perbaikan.

Melihat hal tersebut, Dr Agus yang merupakan Kepala Seksi Budidaya Perairan di Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh tergerak melakukan sesuatu. Ia ingin perekonomian masyarakat kembali stabil. Sehingga revitalisasi tambak pun dilakukan.

“Tiga puluh lima persen dari Langsa ini adalah tambak. Masyarakat menggantungkan hidup mereka dari budidaya perairan seperti udang. Kita ingin tambak potensial itu kembali. Karena itu, kita membantu merevitalisasi tambak-tambak tersebut kekondisinya semula,” jelasnya.

Setidaknya hingga saat ini sudah 90 hektare tambak yang sudah direvitalisasi. Dengan alat berat yang bekerja siang-malam. Hal ini tentu membangkitkan kembali gairah perekonomian masyarakat setempat. Tambak-tambak yang sudah cantik kembali mereka kelola dan jadikan kolam rezeki.

Tak sampai di situ, pihaknya juga terus menggalang bantuan dari berbagai pihak lain. Bantuan tak hanya melulu tentang materi saja. Namun bantuan yang memang betul-betul diperlukan pembudidaya. Seperti bibit, pakan dan lainnya. Dengan begitu, perlahan, masyarakat bangkit menghasilkan udang-udang segar dan mendistribusikannya.

“Target kita untuk tahun ini sekitar 100 hektare tambak bisa direvitalisasi. Melihat kerja keras dari tim dan sokongan masyarakat, kita optimis hal tersebut bisa terwujud,” ujar pria yang pernah menjadi mahasiswa terbaik di kampus tempat ia menimba pendidikan doktoral, di Taiwan.

Dr Agus sendiri juga tak sungkan turun langsung ke masyarakat. Ia memberikan pelatihan, bimbingan dan arahan agar nantinya tambak tersebut bisa dikelola dengan baik. Termasuk bagaimana mereka bisa memutar kembali hasil dari panen tambak. Dengan begitu, ekonomi mereka tetap terus bergulir.

Ia sangat ingin Langsa yang dikenal dengan produktivitas udang yang tinggi, bisa kembali seperti dulu. Untuk itu ia juga berharap kepada seluruh masyarakat agar bisa terus memberikan support dengan revitalisasi ini. Pekerja di lapangan disambut dengan baik.

Karena memang itu semua demi kepentingan bersama.

Meski bisa dibilang sukses, proyek revitalisasi ini diharapkannya tak terhenti hanya ditahun ini saja. Ia berharap, di tahun berikutnya akan lebih banyak tambak yang dibantu oleh pemerintah. Pemilik sekitar 10 jurnal internasional ini ke depan akan terus fokus mengurusi hal ini.

Namun, dalam hatinya sebenarnya ia juga ingin bisa membagikan ilmunya kepada mahasiswa di kampus. Ya, besar keinginannya untuk bisa mengabdi sebagai dosen.

 “Ke depan, saya berharap bisa mengabdi di level perguruan tinggi. Bagaimana kita membantu menghasilkan intelektual muda di bidang pendidikan. Sehingga, nantinya akan lebih banyak lagi kader-kader inovatif bidang perikanan yang bisa memberi gebrakan di tengah masyarakat,” lanjutnya yang pernah menjadi penceramah untuk para TKI di Taiwan ini.

Saat ini, Dr Agus sendiri juga menjabat sebagai direktur di salah satu english course. Hal tersebut seolah menjadi bukti ketertarikannya di bidang pendidikan.

Terkait berbagai capaiannya saat ini, ia mengaku semua  didapatnya berkat kesungguhan dan fokus. Agar mahasiswa lain juga berkesempatan seperti dirinya yang bisa S2 dan S3 di luar negeri dengan berbagai prestasi, ia membagikan sedikit tips yang juga menjadi kunci suksesnya.

“Intinya kita tidak boleh manja. Jadilah sosok yang mandiri, pantang menyerah dan berani memulai,” ujar yang pernah tampil di youtube dengan judul Konten Lentera Ide ini.

Sebagai alumni Unri, ia juga berharap, Unri semakin banyak melahirkan sarjana perikanan yang bisa mengaplikasikan ilmunya di tengah masyarakat.

 Alumni Fakultas Perikanan Unri juga harus bisa menjadi solusi bagi permasalahan dan kesulitan bidang perikanan yang tengah terjadi di masyarakat.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.