Header Ads

Link Banner

BEM UR Hadiri Diskusi Publik Permasalahan Perempuan di Riau

Dokumentasi KEMKOMINFO BEM UR
Bem Universitas Riau - Sabtu (1/10) Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM UR mengikuti diskusi publik di aula Pustaka Wilayah Soeman HS tadi siang. Diskusi publik yang bertema "Menakar Hasil KTT PBB ke 71 dan Permasalahan Perempuan di Riau" ini ditaja oleh aktivis perempuan Riau yang juga anggota DPRD, yaitu Ade Hartati yang menghadirkan sosok Eni Lestari seorang TKW asal Kediri yang pada KTT PBB ke 71 di New York beberapa waktu lalu menyampaikan pidato dan menyuarakan hak-hak buruh imigran yang ditipu, disiksa, diperlakukan semena-mena dan bahkan tidak diberikan kesempatan untuk berbicara.
Dalam diskusi tersebut, Eni berbagi pengalaman saat pertama kali menjadi TKW hingga menjadi Ketua International Migrants Alliance (IMA). Beliau juga menyampaikan betapa pentingnya seorang calon buruh migrasi untuk mengetahui hukum, budaya, cara hidup negara yang akan dituju nanti dan pemerintah wajib menyampaikan informasi tersebut, termasuk tempat untuk mengadu disaat terkena masalah di tempat kerja atau dengan majikan.
Eni juga menambahkan bahwa perdagangan manusia juga perlu diwaspadai di tanah air, karna siapa saja bisa menjadi korban, khususnya masyarakat miskin.
Sebagai ketua dari aliansi buruh seluruh dunia, Eni Lestari telah mendesak pemerintah Indonesia agar buruh imigran diberikan hak untuk bersuara dalam mengambil setiap kebijakan yang berhubungan dengan kaum mereka karena bagaimanapun TKI adalah sumber devisa ke 2 di Indonesia, dan 10% APBN berasal dari sana. Menurut Eni, sudah selayaknya mereka diberikan hak berbicara layaknya manusia lain yang bekerja.
"Jangan pernah bicara tentang buruh imigran tanpa buruh imigran, dan jangan pernah bicara perspektik perempuan tanpa perempuan", papar Eni Lestari.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.