Sepakatkah Anda Kampus UNRI Sekarang Disamakan dengan Kali Jodo Atau Seperti Slum Area di Texas ?
radarpekanbaru.com, Universitas Riau - Entah apa yang ada dibenak Sutrianto Djarot Rumantir,
pria yang mengaku alumni UNRI ini mengkritik pembangunan kampus dengan
sedikit menghina kampus yang pernah menjadi almamaternya ,
menyamakan-nyamakan dengan Kali Jodo dan kawasan slum area di Texas
negara Amerika.
Inilah Pernyataan Sutrianto Djarot Rumantir yang ia tulis di halaman media sosial FB pribadinya (29/3) :
Setelah lebih kurang 25 tahun tak pernah menginjakkan kaki ke kampus Universitas Riau Panam, tadi pagi saya datang ke kampus yang saya cintai ini untuk menghadiri Praktikum Sastra. Dari rumah saya sudah terlanjur membangun ekspektasi tinggi bahwa saya akan menjumpai pacar yang sangat saya rindukan karena sudah berpisah cukup lama ....
Saya membayangkan saya akan mengunjungi sebuah kampus yang asri, teduh, rapi, tertib, hijau, agung, dan rindang. Kalaupun tidak seperti kampus Universitas Indonesia yang megah, gagah, berkharisma dan berwibawa, paling tidak saya akan menjumpai sebuah rumah pemikiran yang mirip-mirip dengan kampus UUM (UNIVERSITAS UTARA MALAYSIA), yang di gerbang masuk kampusnya tertulis "kampus bebas asap rokok" ....
Tetapi apa yang saya jumpai? Duh, sungguh miris. Memilukan. Saya berpikir, setelah 30 tahun -- saya angkatan pertama mahasiswa Unri yang menempati kampus Panam tahun 1986 -- kampus ini akan semakin menunjukkan sebuah wilayah intelektual yang agung, kharismatik, cemerlang, nyaman. Tetapi apa yang terjadi? Begitu masuk gerbang kampus, saya langsung disergab oleh jalan aspal yang rusak. Jalan utama kampus ini -- yang lebarnya lebih kurang 5m -- kualitasnya tidak lebih baik dari jalan aspal di desa saya, Desa Balai Pungut, Mandau, sana .... Di kiri kanan jalan terhidang proyek pembangunan fisik yang kelihatannya tidak akan pernah selesai ...
Mendekati kampus Fenontek (sekarang saya tak tahu kampus apa itu) saya mulai berdebar-debar, saya betul-betul nervouse, gugup ... kekasih yang saya rindukan di luar harapan saya, kelihatan kuyu, lusuh dan tak bermaya. Ya, ya, saya melihat kubangan kerbau di halaman depan kampus ini. Padahal di zaman kami dulu, tempat ini sangat asri. Ada lapangan sepakbola yang tertata rapi dan hijau.
Mendekati kampus PSBSI, suasana semakin crowded, pikiran saya betul-betul mulai kacau, jangan-jangan saya sedang tersesat. Rasa-rasanya saya pernah ke wilayah seperti ini, di suatu tempat, kalau tidak salah KALI JODO yang barusan digusur Ahok. Atau, maaf, mungkin saya salah, mungkin saya sedang berbelanja ke pasar tradisional di belakang bakas bioskop Dupa Kencana Tangkerang .... Tidak usah saya ilustrasikan secara detaillah, bayangkan saja Pasar Dupa Kencana itu, atau .... Kali Jodo ....
Ketika saya keliling di seputaran kawasan perkampusan ini, suasananya setali tiga uang .... Dalam hati saya berpikir, ini para petinggi universitas betul-betul tak punya taste, tak punya rasa, tak punya selera ....
Universitas ini, maaf beribu maaf, kelihatannya lebih mirip dengan slum area di Texas sana, seperti sering kita saksikan dalam film-film Holywood --- JOROK, KUMUH, BERANTAKAN DAN CROWDED .....
... hendak ku nangis tapi tiada berair mata ....
Komentar -pembaca didiinding FB Sutrianto Djarot Rumantir :
Farida Arriyani Padahal kita dulu betah bnget di kampus y bg ,,,,krn adem dan nyamannya ,,,,kampus biru krn ya mmg membuat haru biru ketika hrus pergi meninggalkannya ,,,
Sutrianto Djarot Rumantir Ya ya ya ... kesannya kayak tempat mesum kelas teri ....
Al-Shahab Zuriat Itu PR pak Sutrianto Djarot Rumantir,,gimana cara PSBSI itu agar kampusnya seperti zaman kita dahulu,,itu yg harus diseminarkan,,heheh
Candra Ibrahim Maaf, mungkin maksudnya crowded... Ah, menyebut Texas, Pak Tri mengingatkanku pada negara bagian paling "panas" di AS itu. Dia selalu digambarkan semrawut, kotor, dan nyaris tanpa aturan di film2. Karena aku juga sudah lama tidak mampir ke FKIP, seperti dulu pergi-pulang ke kampus Fekon, jangan2 FKIP malah lebih kumuh dibanding Texas?
Sutrianto Djarot Rumantir Ya ya ya crowded maksudnya ...
Syukron Putra Berarti kalah sama Unand tu pak Sutrianto Djarot Rumantir ? Hehehe..
Elmustian Rahman Ini Texas itu ya pak Sutrianto Djarot Rumantir?
Sutrianto Djarot Rumantir Candra, kampus Panam ini sekarang bukan FKIP saja lho, kalau tak salah untuk S1 sudah boyong ke sini semua
Nurviayu Subarkah Dulu katanya waktu baru FKIP & Faperi yg pindah, kabarnya kampusnya malah jadi tempat pacaran, koost2annya jadi tempat semenleven, piye to Mas...klu sekarang lebih terbuka yg begituannya, bukankah itu "keberhasilan"...qiqiqiqi...
Inilah Pernyataan Sutrianto Djarot Rumantir yang ia tulis di halaman media sosial FB pribadinya (29/3) :
Setelah lebih kurang 25 tahun tak pernah menginjakkan kaki ke kampus Universitas Riau Panam, tadi pagi saya datang ke kampus yang saya cintai ini untuk menghadiri Praktikum Sastra. Dari rumah saya sudah terlanjur membangun ekspektasi tinggi bahwa saya akan menjumpai pacar yang sangat saya rindukan karena sudah berpisah cukup lama ....
Saya membayangkan saya akan mengunjungi sebuah kampus yang asri, teduh, rapi, tertib, hijau, agung, dan rindang. Kalaupun tidak seperti kampus Universitas Indonesia yang megah, gagah, berkharisma dan berwibawa, paling tidak saya akan menjumpai sebuah rumah pemikiran yang mirip-mirip dengan kampus UUM (UNIVERSITAS UTARA MALAYSIA), yang di gerbang masuk kampusnya tertulis "kampus bebas asap rokok" ....
Tetapi apa yang saya jumpai? Duh, sungguh miris. Memilukan. Saya berpikir, setelah 30 tahun -- saya angkatan pertama mahasiswa Unri yang menempati kampus Panam tahun 1986 -- kampus ini akan semakin menunjukkan sebuah wilayah intelektual yang agung, kharismatik, cemerlang, nyaman. Tetapi apa yang terjadi? Begitu masuk gerbang kampus, saya langsung disergab oleh jalan aspal yang rusak. Jalan utama kampus ini -- yang lebarnya lebih kurang 5m -- kualitasnya tidak lebih baik dari jalan aspal di desa saya, Desa Balai Pungut, Mandau, sana .... Di kiri kanan jalan terhidang proyek pembangunan fisik yang kelihatannya tidak akan pernah selesai ...
Mendekati kampus Fenontek (sekarang saya tak tahu kampus apa itu) saya mulai berdebar-debar, saya betul-betul nervouse, gugup ... kekasih yang saya rindukan di luar harapan saya, kelihatan kuyu, lusuh dan tak bermaya. Ya, ya, saya melihat kubangan kerbau di halaman depan kampus ini. Padahal di zaman kami dulu, tempat ini sangat asri. Ada lapangan sepakbola yang tertata rapi dan hijau.
Mendekati kampus PSBSI, suasana semakin crowded, pikiran saya betul-betul mulai kacau, jangan-jangan saya sedang tersesat. Rasa-rasanya saya pernah ke wilayah seperti ini, di suatu tempat, kalau tidak salah KALI JODO yang barusan digusur Ahok. Atau, maaf, mungkin saya salah, mungkin saya sedang berbelanja ke pasar tradisional di belakang bakas bioskop Dupa Kencana Tangkerang .... Tidak usah saya ilustrasikan secara detaillah, bayangkan saja Pasar Dupa Kencana itu, atau .... Kali Jodo ....
Ketika saya keliling di seputaran kawasan perkampusan ini, suasananya setali tiga uang .... Dalam hati saya berpikir, ini para petinggi universitas betul-betul tak punya taste, tak punya rasa, tak punya selera ....
Universitas ini, maaf beribu maaf, kelihatannya lebih mirip dengan slum area di Texas sana, seperti sering kita saksikan dalam film-film Holywood --- JOROK, KUMUH, BERANTAKAN DAN CROWDED .....
... hendak ku nangis tapi tiada berair mata ....
Komentar -pembaca didiinding FB Sutrianto Djarot Rumantir :
Farida Arriyani Padahal kita dulu betah bnget di kampus y bg ,,,,krn adem dan nyamannya ,,,,kampus biru krn ya mmg membuat haru biru ketika hrus pergi meninggalkannya ,,,
Sutrianto Djarot Rumantir Ya ya ya ... kesannya kayak tempat mesum kelas teri ....
Al-Shahab Zuriat Itu PR pak Sutrianto Djarot Rumantir,,gimana cara PSBSI itu agar kampusnya seperti zaman kita dahulu,,itu yg harus diseminarkan,,heheh
Candra Ibrahim Maaf, mungkin maksudnya crowded... Ah, menyebut Texas, Pak Tri mengingatkanku pada negara bagian paling "panas" di AS itu. Dia selalu digambarkan semrawut, kotor, dan nyaris tanpa aturan di film2. Karena aku juga sudah lama tidak mampir ke FKIP, seperti dulu pergi-pulang ke kampus Fekon, jangan2 FKIP malah lebih kumuh dibanding Texas?
Sutrianto Djarot Rumantir Ya ya ya crowded maksudnya ...
Syukron Putra Berarti kalah sama Unand tu pak Sutrianto Djarot Rumantir ? Hehehe..
Elmustian Rahman Ini Texas itu ya pak Sutrianto Djarot Rumantir?
Sutrianto Djarot Rumantir Candra, kampus Panam ini sekarang bukan FKIP saja lho, kalau tak salah untuk S1 sudah boyong ke sini semua
Nurviayu Subarkah Dulu katanya waktu baru FKIP & Faperi yg pindah, kabarnya kampusnya malah jadi tempat pacaran, koost2annya jadi tempat semenleven, piye to Mas...klu sekarang lebih terbuka yg begituannya, bukankah itu "keberhasilan"...qiqiqiqi...
Post a Comment