Rendahnya Harga Karet, Bem Unri adakan Kajian Majelis Reboean
bem.unri.ac.id, Universitas Riau - Rabu (16/03) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (Bem Unri)
melalui Kementerian Sosial dan Politik (Kemensospol) adakan kajian
mingguan Majelis Reboan dengan tema “Dilematisasi harga karet,Akademisi
angkat bicara“. Kajian ini menghadirkan Ir Sukemi Indra Saputra S MBA
sebagai pemateri dan merupakan dosen di Fakultas Pertanian Universitas Riau yang diiikuti belasan peserta. Kajian
yang dimulai pada pukul 16.00-17.20 WIB ini mengkaji tentang penyebab
turunnya harga karet di Indonesia khususnya di wilayah Riau.
Sukemi
menjelaskan bahwa Indonesia merupakan peringkat ke pertama perkebunan karet
terluas di Asia dengan luas 3,4 juta ha dan peringkat ke kedua produksi
terbesar di Asia setelah Thailand dengan total produksi 3 juta ton (1,1
ton/ha ). Selain itu Sukemi juga menjelaskan penyebab utama turunnya
harga karet di Indonesia disebabkan oleh kurangnya kwalitas dan
kuantitas karet, turunnya kwalitas dan kuantitas karet di Indonesia
disebabkan oleh beberapa hal, pertama, kurangnya kemampuan sumber
daya manusia dalam pengetahuan mengenai karet, serta kurangnya keseriusan
petani dalam hal perawatan. Kedua, kurangnya penerapan
teknologi, terbatasnya sarana produksi, kurangnya pembinaan kepada petani
karet sehingga menyebabkan rendahnya kwalitas dan kuantitas
produksi. Terakhir, kurangnya informasi harga
pasar, serta pengawasan dari pihak terkait sehingga adanya permainan oleh
pihak tertentu.
Dalam
kajian majelis reboan ini Sukemi juga menuturkan solusi bagaimana cara
meningkatkan kwalitas dan kuantitas karet seperti dengan memberikan
pemahaman dan pengetahuan mengenai penerapan teknologi agronomi atau
budidaya yang benar dengan didukung sarana-prasarana yang baik dengan
cara bekerja sama dengan pemerintah, dan perlu adanya kesadaran petani
bahwa karet sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan juga memiliki daya
jual yang sama, serta perlu melanjutkan regenerasi perkebunan karet
kepada anggota keluarga.
Faizal Indra Rangkuti selaku Menteri Sosial dan Politik (Mensospol) juga
menuturkan tujuan diadakan kajian ini untuk menemukan solusi
terkait permasalahan harga karet dipasaran yang merupakan salah satu
pendapatan terbesar masyarakat di Indonesia. "Dengan adanya kajian-kajian
seperti ini kita dapat mengenal lebih dalam permasalahan dan penyebab
dari turunnya harga karet di pasaran Indonesia," tutur Indra.
“Kajian
ini merupakan suatu hal yang sangat positif, karena Bem Unri telah
menunjukan insan yang dinamis, dan juga melihat sesuatu menjadi tanggung
jawab. Tapi jangan berharap action ini langsung dapat membuahkan hasil
seperti merubah harga dan sebagainya. Karena itu membutuhkan proses yang
panjang. Namun dalam langkah awal, ini sudah merupakan bentuk kepedulian
penyelamatan karet di Riau dan Indonesia," jelas Sukemi.
“Melihat
kajian kita hari ini saya rasa perlu diadakannya kajian-kajian lanjutan
untuk memperkuat argumen maupun inti dari pada pengambilan sikap Bem Unri terkait dilematisasi harga karet. Sehingga saya rasa harus ada kajian
dan aksi, seperti bentuk hearing ke instansi terkait atau dengan dalam
aksi tuntutan," tutu Indra.
Post a Comment