BEM UR adakan Seminar Nasional, Tedjo Bakar Semangat Nasionalisme
riauterkini.com, Universitas Riau - Badan
Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM UR) berkolaborasi dengan
KOMAHI FISIP UR mengadakan Seminar Nasional sekaligus pembukaan workshop
International Relations Diplomatic Course (IREL DC) bersama Forum
Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Riau yang diadakan di
Gedung Sutan Balia FISIP UR, Sabtu (19/3/16).
Pemateri dari acara bertema “Memperkokoh Nasionalisme Untuk Generasi Harapan Bangsa” ini adalah Laksamana (Purn) Tedjo Edhi Purdjianto (Menko Polhukam RI, Kabinet Kerja Jilid I), Frida. S.ip, M.Si dari Badan FKPT, dan Eko Irwan, Kolonel Korem 031.
Acara ini diikuti oleh ratusan Seminar Nasional yang diikuti oleh ratusan Mahasiswa Universitas Riau ini bertujuan untuk menyadarkan generasi muda bangsa khuhusnya pemuda yang berada di Universitas Riau akan pentingnya menanamkan jiwa Nasionalisme terhadap bangsa Indonesia.
Acara ini dibuka dengan pemotongan pita oleh Menko Polhukam RI, Kabinet Kerja Jilid I bertanda dibukanya workshop International Relations Diplomatic Course (IREL DC) secara resmi dan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh tiap-tiap materi.
Tedjo selaku pemateri menyampaikan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia harus memenuhi syarat pokok tertentu untk dapat menunjukkan karakter kita pada bangsa ini. “Untuk menuju generasi emas, bangsa Indonesia harus memiliki IQ, SQ, dan EQ yang baik sehingga dapat menunjukkan karakternya untuk bangsa,”ujar Tedjo.
“Sebagai pemuda bangsa terutama mahasiswa, haruslah memiliki wawasan kebangsaan yang baik yang pastinya akan berdampak kepada kecintaan terhadap bangsa Indonesia ini dan akan memiliki rasa Nasionalisme yang tinggi,” lanjut Tedjo Edhi.
Tedjo mengakhiri materinya dengan memberikan pesan kepada generasi muda penerus bangsa yang berisi “Siapapun, kecuali Sang Pencipta Kehidupan Manusia tidak akan pernah tau apa yang terjadi dimasa yang akan datang. Kita hanya dituntut untuk menjalani hidup, tentunya melalui kerja kerrasdan sepenuh hati, selalu berdo’a agar senantiasa mendapatkan keridhoan-Nya. Berpikir, berkata, dan berbuatlah dengan ikhlas dan jujur, serta sukarela berkorban. Berikanlah yang terbaik untuk bangsa dan Negaramu,” tutup Tedjo.
Penjelasan dilanjutkan oleh Frida dari FKPT yang menjelaskan jika kebanyakan anggota dari teror adalah para pemuda labil yang sangat mudah dipengaruhi untuk melakukan tindak terorisme “Kepada para pemuda generasi bangsa, kita harus berhati-hati terhadap modus teror yang sudah tersebar di dimana-mana terutama media sosial yang sangat mudah mempengaruhi anak-anak muda yang labil dan akhirnya terlibat dalam tindakan terorisme,”Pesan Frida kepada peserta seminar.
“Generasi bangsa adalah generasi yang kritis tetapi tidak anarkis karena menciptakan jiwa Nasionalisme haruslah memiliki rasa persatuan dan saling menghargai bukan saling menindas satu sama lain”ungkap Eko Irwan selaku pemateri terakhir.
Seminar Nasional ini ditutup dengan pemberian kenang-kenangan kepada seluruh pemateri dan dilanjutkan foto bersama dengan seluruh peserta dan panitia seminar nasional. ***(rls)
Pemateri dari acara bertema “Memperkokoh Nasionalisme Untuk Generasi Harapan Bangsa” ini adalah Laksamana (Purn) Tedjo Edhi Purdjianto (Menko Polhukam RI, Kabinet Kerja Jilid I), Frida. S.ip, M.Si dari Badan FKPT, dan Eko Irwan, Kolonel Korem 031.
Acara ini diikuti oleh ratusan Seminar Nasional yang diikuti oleh ratusan Mahasiswa Universitas Riau ini bertujuan untuk menyadarkan generasi muda bangsa khuhusnya pemuda yang berada di Universitas Riau akan pentingnya menanamkan jiwa Nasionalisme terhadap bangsa Indonesia.
Acara ini dibuka dengan pemotongan pita oleh Menko Polhukam RI, Kabinet Kerja Jilid I bertanda dibukanya workshop International Relations Diplomatic Course (IREL DC) secara resmi dan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh tiap-tiap materi.
Tedjo selaku pemateri menyampaikan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia harus memenuhi syarat pokok tertentu untk dapat menunjukkan karakter kita pada bangsa ini. “Untuk menuju generasi emas, bangsa Indonesia harus memiliki IQ, SQ, dan EQ yang baik sehingga dapat menunjukkan karakternya untuk bangsa,”ujar Tedjo.
“Sebagai pemuda bangsa terutama mahasiswa, haruslah memiliki wawasan kebangsaan yang baik yang pastinya akan berdampak kepada kecintaan terhadap bangsa Indonesia ini dan akan memiliki rasa Nasionalisme yang tinggi,” lanjut Tedjo Edhi.
Tedjo mengakhiri materinya dengan memberikan pesan kepada generasi muda penerus bangsa yang berisi “Siapapun, kecuali Sang Pencipta Kehidupan Manusia tidak akan pernah tau apa yang terjadi dimasa yang akan datang. Kita hanya dituntut untuk menjalani hidup, tentunya melalui kerja kerrasdan sepenuh hati, selalu berdo’a agar senantiasa mendapatkan keridhoan-Nya. Berpikir, berkata, dan berbuatlah dengan ikhlas dan jujur, serta sukarela berkorban. Berikanlah yang terbaik untuk bangsa dan Negaramu,” tutup Tedjo.
Penjelasan dilanjutkan oleh Frida dari FKPT yang menjelaskan jika kebanyakan anggota dari teror adalah para pemuda labil yang sangat mudah dipengaruhi untuk melakukan tindak terorisme “Kepada para pemuda generasi bangsa, kita harus berhati-hati terhadap modus teror yang sudah tersebar di dimana-mana terutama media sosial yang sangat mudah mempengaruhi anak-anak muda yang labil dan akhirnya terlibat dalam tindakan terorisme,”Pesan Frida kepada peserta seminar.
“Generasi bangsa adalah generasi yang kritis tetapi tidak anarkis karena menciptakan jiwa Nasionalisme haruslah memiliki rasa persatuan dan saling menghargai bukan saling menindas satu sama lain”ungkap Eko Irwan selaku pemateri terakhir.
Seminar Nasional ini ditutup dengan pemberian kenang-kenangan kepada seluruh pemateri dan dilanjutkan foto bersama dengan seluruh peserta dan panitia seminar nasional. ***(rls)
Post a Comment