Akibat Listrik UPT TIK Overload, Portal Eror
Universitas Riau - Beberapa hari ini mahasiswa dan seluruh civitas akademika Universitas Riau terusik dengan kejadian yang tak biasanya terjadi. Dimana server down beberapa kali dan sempat seluruh website juga terkena dampaknya tidak dapat di akses. Kejadian ini terjadi mulai pukul 17.00 WIB listrik mati dan server tidak berfungsi. Lalu pihak UPT TIk yang pada saat itu ada sekitar 25 orang lembur, menghubungi PLN, Senin (8/2).
Listrik hidup kembali, namun mati kembali pukul 19.00 dan server pun ikut down lagi. Kejadian itu terjadi beberapa kali saat malam hari. Selasa pagi, sekitar pukul 09.00 pihak UPT TIK menelpon PLN lagi. "Kabel bawah tanahnya yang rusak. Saat mau membeli alatnya inden. Karena bersamaan dengan perayaan imlek. Jadi toko tutup. Sementara kabelnya disambung by pass, sementara dulu. Menunggu alatnya dibeli," ujar Nurfatihayati, Kasubbag TU UPT TIK.
Hal ini sebelumnya tidak pernah terjadi. Semenjak gedung disebelah warna biru itu ditempati oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) mengoperasikan gedung yang dulunya direncanakan sebagai Kantor UPT TIK. Tak hanya SPI, digedung itu juga diisi Unit Layanan Pengadaan dan Badan Pengelola Unit. "Dulu kantor UPT TIK rencananya yang gedung warna biru disebelah itu. Gedung UPT TIK sekarang rencananya jadi ruang kelas komputer dan juga untuk ujian-ujian online", tambahnya tersenyum.
Sebab, gardu listrik antara gedung UPT TIK dengan Gedung SPI (red.sekarang) masih bergabung untuk penggunaan listriknya. Sehingga overload dan mengakibatkan sering mati hidupnya listrik disekitaran dua gedung ini. "Kita belum tahu yang mana yang overload penggunaan listriknya. Yang pasti salah satu dari gedung ini atau gedung sebelah yang melebihi kapasitas pemakaian," terang Aedy, Staff bagian jaringan UPT TIK.
Pagi tadi, lewat Kepala UPT TIK yang baru, Ir Ridar Hendri MSi telah menyurati rektorat untuk memisahkan gardu listrik antara gedung UPT TIK dengan gedung sebelah. " Sudah kita surati ke rektorat perihal masalah ini. Kita meminta agar dipisahkan gardu listriknya atau ditambah kuota pemakaiannya," ungkapnya yang sejak serah terima jabatan ini belum pernah masuk ruangan kantor Kepala UPT TIK.
Secanggih apapun software yang kita buat, kalau tidak bagus peralatanya tidak baik juga. Apalagi tidak dibenahinya kabel-kabel listrik yang sejak diresmikannya Puskom tidak prrnah diganti. "Kedepannya kita sudah buat proposal untuk menambah kabel dan merenovasi kabel tanpa memutus kabel yang sudah ada. Ini membutuhkan biaya belasan milayar," terang Ridar, yang juga seorang pendiri Bahana Mahasiswa.
Kita berharap atas kejadian yang beberap waktu ini menggangu proses pengisian KRS mahasiswa, tidak akan terulang lagi. agar juga pihak Rektorat memproritaskan penambahan atau upgrade server yang sejak berdiri hingga sekarang tidak ada perubahan. Setiap tahun terjadi penambahan mahasiswa, juga terjadi penambahan aplikasi. Namun tidak dibarengi dengan upgrade dan penambahan kuotaservernya. Agar hal ini tidak terjadi berulang kali. "Sejak 2012 kita selalu menyurati Rektorat untuk pengupgrade an server. Namun selalu tidak menjadi prioritas. Agar pelayanan UPT TIK berjalan dengan lancar dan membuat para civitas akademika nyaman dengan pelayan yang kami berikan" tutup Nurfatihayati. (/by)
Post a Comment