Ketua PSB UR, Haris Gunawan dilantik deputi penelitian dan pengembangan BRG
detakriau.com, Universitas Riau - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead melantik jajarannya.
Pelantikan ini untuk melengkapi komposisi di badan yang baru tersebut
untuk menormalisasi 2 juta hektare lahan gambut selama 5 tahun ke depan.
''Presiden RI memandang perlu mengambil langkah cepat. Pengelolaan laham gambut selama ini carut marut,'' tutur Nazir dalam sambutan pelantikan di Gedung III Kementerian Sekretariat Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).
Nazir percaya 5 orang yang dia lantik ini akan menjalankan tugas sebaik-baiknya. Dia menyebut kelima jajarannya itu merupakan orang-orang pilihan yang peduli pada isu lingkungam hidup, terutama lahan gambut.
''Badan Restorasi Gambut memilih mereka berdasarkan kompetensi, rekam jejak, integritas, dan kemampuan kerja sama, yang berkaitan erat dengan restorasi gambut,'' kata Nazir, sebagaimana dilansir detik.com.
Kelima orang itu yakni Hartono Prawiraatmaja (Sekretaris), Budi Wardhana (Deputi Perencanaan dan Kerja Sama), Alue Dohong (Deputi Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan), Myrna Safitri (Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan), dan Haris Gunawan (Deputi Penelitian dan Pengembangan). Mereka dilantik berdasarkan Perpres No 8 tahun 2016.
Budi Wardhana merupakan aktivis di WWF dan pernah bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup. Dia meraih sarjana dari UGM dan gelar doktor dari University of Manchester.
Alue Dohong adalah tenaga pengajar di Universitas Palangkaraya dan peraih master dari Nottingham University, serta PhD dari Queensland University. Alue juga aktif dalam mengembangkan blok kanal di Kalimantan Tengah sejak 2003.
Kemudian Myrna A Safitri adalah praktisi hukum yang telah 20 tahun aktif dalam pembaharuan hukum kehutanan. Dia meraih gelar doktor hukum dari Universitas Leiden. Myrna juga meruakan Direktur Eksekutif Epistema Institute.
Haris Gunawan merupakan dosen sekaligus Direktur Pusat Studi Bencana Universitas Riau. Peraih gelar doktor dari Universitas Kyoto ini memiliki fokus penelitian pada lahan gambut.
Selanjutnya Hartono Prawiraatmaja sudah 15 tahun bekerja di Kementerian Kehutanan. Dia pernah dipercaya menjadi Ketua Bidang Konservasi Kawasan dalam Tim Revisi UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
''Presiden RI memandang perlu mengambil langkah cepat. Pengelolaan laham gambut selama ini carut marut,'' tutur Nazir dalam sambutan pelantikan di Gedung III Kementerian Sekretariat Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).
Nazir percaya 5 orang yang dia lantik ini akan menjalankan tugas sebaik-baiknya. Dia menyebut kelima jajarannya itu merupakan orang-orang pilihan yang peduli pada isu lingkungam hidup, terutama lahan gambut.
''Badan Restorasi Gambut memilih mereka berdasarkan kompetensi, rekam jejak, integritas, dan kemampuan kerja sama, yang berkaitan erat dengan restorasi gambut,'' kata Nazir, sebagaimana dilansir detik.com.
Kelima orang itu yakni Hartono Prawiraatmaja (Sekretaris), Budi Wardhana (Deputi Perencanaan dan Kerja Sama), Alue Dohong (Deputi Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan), Myrna Safitri (Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan), dan Haris Gunawan (Deputi Penelitian dan Pengembangan). Mereka dilantik berdasarkan Perpres No 8 tahun 2016.
Budi Wardhana merupakan aktivis di WWF dan pernah bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup. Dia meraih sarjana dari UGM dan gelar doktor dari University of Manchester.
Alue Dohong adalah tenaga pengajar di Universitas Palangkaraya dan peraih master dari Nottingham University, serta PhD dari Queensland University. Alue juga aktif dalam mengembangkan blok kanal di Kalimantan Tengah sejak 2003.
Kemudian Myrna A Safitri adalah praktisi hukum yang telah 20 tahun aktif dalam pembaharuan hukum kehutanan. Dia meraih gelar doktor hukum dari Universitas Leiden. Myrna juga meruakan Direktur Eksekutif Epistema Institute.
Haris Gunawan merupakan dosen sekaligus Direktur Pusat Studi Bencana Universitas Riau. Peraih gelar doktor dari Universitas Kyoto ini memiliki fokus penelitian pada lahan gambut.
Selanjutnya Hartono Prawiraatmaja sudah 15 tahun bekerja di Kementerian Kehutanan. Dia pernah dipercaya menjadi Ketua Bidang Konservasi Kawasan dalam Tim Revisi UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
Post a Comment