Header Ads

Link Banner

Banjir Kampar, Mahasiswa FK UR ikut buka Posko Kesehatan

riausky.com, Universitas Riau - Ribuan warga yang terkena dampak banjir di Kabupaten Kampar, saat ini mulai mengalami sakit-sakitan akibat kondisi cuaca dan air sungai yang menggenangi rumah mereka. Warga terpaksa mengungsi ke daratan yang lebih tinggi hingga hari ini Rabu (10/2).
 
Beban masyarakat yang begitu berat, membuat Mapolda Riau melalui Bidang Dokter dan Kesehatan dan sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) UNRI, membuka posko kesehatan di tempat pengungsian.
 
“Kami merasa punya tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada korban banjir. Karena kami sebagai pelindung pengayom dan pelayan masyarakat,” kata Kabid Dokkes Polda Riau AKBP Dadang Kurnia, kepada wartawan saat dikonfirmasi.
 
Dia menyebut, adapun pengobatan gratis yang dilakukan beragam. Mulai dari sakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Diare, penyakit kulit, hingga semua penyakit yang diakibatkan dari banjir yang meluap di sungai Kampar tersebut.
 
‎“Sudah ada sekitar seratus warga yang berobat. Posko kesehatan yang kita dirikan untuk mengobati masyarakat secara gratis saat ini kita laksanakan mulai hari ini hingga waktu yang tidak ditentukan. Ya intinya sampai semua korban banjir dipastikan dalam kondisi sehat,” ucap AKBP Dadang.
 
Selain kondisi yang sakit-sakitan, musibah banjir yang cukup parah itu membuat masyarakat Kabupaten Kampar mengalami kerugian yang sangat fantastis, seperti hewan ternak dan kerambah yang hanyut terseret banjir.
 
“Hampir 90 persen kerambah warga hanyut dibawah arus sungai kampar yang sangat deras,” kata Kepala Ikatan Kerambah di Kuok, Ihsan.
 
Ihsan mengaku, para pelaku peternak ikan di kerambah sangat menderita dengan kerugian yang mereka alami. “Banjir menghanyutkan kerambah warga hampir sekitar 30 persen bulan kemarin. Yang kali ini nyaris seluruhnya diseret air sungai,” terangnya.
 
Ihsan mengaku shock dan tak menduga akan terjadi musibah banjir sebesar ini meski ia mengakui telah mendapat surat edaran akan banjir yang dihadapi ini. “Kami pun tak menduga akan setinggi dan sederas ini banjirnya,” tutupnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.