Header Ads

Link Banner

Geopolitik Mengubah Ideologi Negara Jadi Komunisme

Oleh : Miftahul Huda - Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau

terasunri.web.id - Isu trend masa kini adalah adanya Pro-kontra masyarakat untuk pemutaran film G30SPKI. Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengusulkan pemutaran kembali film G30SPKI di lingkup internal institusinya. Dia menegaskan acara nonton bareng film kontroversial itu memang perintahnya. Sebelum membahas Pro-Kontra, penulis menepak- tilas tragedi sejarah yang memilukan bangsa indonesia ini.

Sebelum terjadinya G30SPKI, Partai komunis pada saat itu dalam kondisi yang sangat kuat dalam geopolitik karena mendapatkan sokongan dari sang Proklamator Ir. H. Soekarno, dimana PKI berdiri dibelakang dukungan penuh dekrit presiden. Sistem Demokrasi yang terpimpin yang diusung oleh sang Proklamator disambut dengan antusias oleh PKI. Keberadaan sistem ini, PKI yakin dan mempertahankan untuk menciptakan suatau persekutuan konsepsi yang Nasionalis, Agamis dan Komunis atau disebut dengan NASAKOM, maka tidak heran lagi apabila ada usaha-usaha dari beberapa kalangan masyarakat ingin menjatuhkan PKI selalu berujung kegagalan. Partai Komunis Indonesia (PKI) sempat tercatat dalam sejarah sebagai partai komunis terbesar di dunia, hal ini disebabkan karena adanya dukungan besar dari sejumlah partai komunis yang ada di Tiongkok dan Uni Soviet.

Di hal lain, PKI sangat berpengaruh pada pergerakan buruh, dan mempunyai anggota mencapai 20 juta anggota dan para pendukungnya, diantaranya pergerakan wanita, pergerakan sarjana dan beberapa organisasi penulis, gerakan petani, dan beberapa gerakan lain yang termasuk dalam pengaruhnya.

Peristiwa G30SPKI adalah tragedi sejarah yang sangat memilukan bagi bangsa indonesia yang bermula pada tanggal 1 Oktober, diamana PKI berusaha untuk mengambil alih kekuasaan dengan memecah-belah TNI, melemahkan dan mempengaruhi presiden dengan isu Deean Jenderal dan tujuan akhirnya merubah ideologi negara (PANCASILA) dengan faham komunis. Tragedi tersebut dimulai dengan proses penculikan 7 jendral yang terdiri dari anggota staff tentara oleh pasukan Tjakrabirawa. Tiga dari tujuh jenderal tersebut diantaranya telah dibunuh dirumah masing-masing yaitu : Ahmad Yani, M.T Haryono dan D.I Panjaitan. Kemudian ketiga target lainnya ditangkap secara hidup-hidup yaitu : Soeprapto, S.Parman dan Sutoyo, kemudian disiksa lalu dibunuh. Mayat ke 6 jenderal tersebut di masukkan kedalam lobang buaya. Salah satu dari targetan utama penculikan tersebut adalah Abdul Harris Nasution berhasil kabur dan meloloskan diri.



Sementara itu pada jam 7 pagi, Radio Republik Indonesia (RRI) dikuasai oleh PKI dan menyiarkan sebuah pesan yang berasal dari Untung Syamsuri yaitu komandan Tjakrabirawa bahwa G30SPKI telah berhasil diambil alih dibeberapa lokasi strategis jakarta beserta anggota militer lainnya, mereka bersikukuh bahwa gerakan tersebut didukung oleh CIA yang bertujuan untuk melengserkan Soekarno dari jabatannya.

G30SPKI berakhir pada jam 7 malam, pasukan pimpinan Soeahrto mengambil alih atas semua fasilitas yang sebelumnya dikuasai oleh G30S PKI. Jam 9 malam Soeharto bersama Jenderal Abdul Harris Nasution mengumumkan bahwa sekaran beliau mengambil alih tentara yang pernah dikuasai oleh PKI dan akan beruasaha untuk menghancurkan pasukan kontra-revolusioner demi melindubgi posisi soekarno pada saat itu.Pengangkatan mayat para Jenderal dilakukan pada tanggal 5 oktober lalu dibersihkan dan dimakamkan. Kemudian untuk membrantas PKI dan seluruh pendukungnya dilakukan opersai militer yang disebut operasi TRISULA.

Masyarakat curiga dengan adanya sebuah isu bahwa PKI adalah dalang dibalik terjadinya tragedi G30SPKI. Hal tersebut bermula dari sebuah kejadian di bulan juli 1959, yang mana pada saat itu parlemen telah dibubarkan. Sementara itu Presiden Soekarno justru menetapkan bahwa konstitusi harus berada dibawah naungan dekrit presiden.

Penulis selaku Mahasiswa sangat menjunjung tinggi ideologi negara, tidak boleh ada ideologi yang lain di indonesia selain pancasila demi mewujudkan cita-cita bangsa. Pemutaran film G30S PKI penulis sangat mendukung guna untuk mengobarkan jiwa nasionalisme masyarakat dan masyarakat tau akan sejarah-sejarah dan haluan negaranya karena bangsa yang cerdas adalah bangsa yang faham kemana akan dibawa haluan negaranya.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.