Header Ads

Link Banner

Tentang "Djong Sejuta Karya"

 
Oleh : Andres Pransiska (Presiden Mahasiswa BEM UR periode 2015/2016
 
terasunri.web.id - Semua bermula dari sini, dari titik terkecil. Proses Ber-masyarakat diciptakan oleh tiga golongan. Mereka adalah orang-orang muda, orang-orang cerdas, dan orang-orang tecerahkan.

Kesadaran ber-masyarakat baru mulai akan muncul ketika bukan hanya bermodalkan pada orang-orang muda saja. Tapi lebih dari itu adalah Orang-orang Muda, Orang-orang Cerdas dan yg paling penting adalah mereka yg tercerahkan.

Kawan-kawan baik di sekolah maupun di bangku kuliah sebaiknya tidak lupa. Bahwa nilai yang tinggi dalam sebuah ujian hanyalah hasil transformasi daya rekam ingatan. bukan nilai dari pertumbuhan pemikiran. Nilai akhir dari proses pendidikan, sejatinya terrekapitulasi dari keberhasilannya menciptakan perubahan pada dirinya dan lingkungan. Itulah fungsi daripada pendidikan yang sesungguhnya.

Hidup kita untuk apa? Hidup untuk kerja atau kerja untuk hidup?

Begitulah kira-kira beberapa pertanyaan yang sering muncul dalam benak kita sebagai manusia yang sedang menjalani kehidupan. Banyak manusia yang berprestasi, sukses, kaya raya namun belum mencapai tingkat keberkahan dalam hidupnya. Masih merasa ada yang kurang dalam lubuk hatinya. Masih belum bertambah kebermanfaatan atas dirinya kepada orang lain. Selama ini hanya mengejar sesuatu yang dinilai memiliki keuntungan bagi diri sendiri. Pola piker yang terbentuk sejak dini untuk menjadi profesi A, profesi B, dan lain sebagainya menjadikan manusia hanya mampu bertindak professionalitas terhadap apa yang dijalaninya sehingga terlupa untuk mengejar keuntungan yang abadi anugerah yang diberikan Tuhan kepada manusia, yakni “Manusia yang beruntung adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain”.


Pribadi yang bermanfaat adalah pribadi yang senantiasa mengabdikan hidupnya kepada perbaikan-perbaikan terhadap lingkungan masyarakat yang ada di sekitar hidupnya yang kemudian perbaikan tersebut menjadi gelombang bola salju yang dapat membawa perubahan postitif dalam skala yang lebih besar. Mudah saja hal itu dapat kita lakukan, baik yang sudah memiliki profesi ataupun belum memiliki profesi. Di mulai dari hal yang paling sederhana, dari hal yang paling kecil yang mudah kita lakukan senantiasa terus menerus dilakukan sehingga dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan perbaikan bersama dengan kita, melalui apapun segala bentuk profesi mereka.

Inspirasi menjadi kunci, agar semua mau berpartisipasi. Bahu-membahu perbaiki negeri, bersama-sama mengabdi tanpa henti.

Mewujudkan suatu komitmen pengabdian memang tidaklah mudah, perlu adanya suatu proses yang cukup memakan waktu hingga hal tersebut benar-benar menjadi sebuah komitmen. Proses tersebut dapat kita jalani melalui kebiasaan sehari-hari yang kita lalui. Durasi waktu selama kehidupan ini hendaknya terukur sejauh apa kita telah memberikan manfaat untuk orang lain dan untuk lingkungan sekitar kita. Tidak lagi hanya mementingkan ego pribadi, karena hal tersebut hanya membawa kita kepada jurang kemiskinan moril. Kepekaan terhadap lingkungan dalam suatu lingkup masyarakat akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Apalagi dalam melakukan perubahan itu sangatlah membutuhkan Semangat yang luar biasa, dan tanpa pamrih. Agar komitmen kita dapat terjaga kita perlu membersamai diri kita dengan orang yang memiliki visi yang sama dengan kita dalam melakukan perubahan perbaikan sesuai dengan passion kita. Berkumpul dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama tentu akan menguatkan komitmen kita.

Menikmati hidup melaui pengabdian kepada masyarakat merupakan hal anugerah yang luar biasa. Pengabdian akan membawa kita kepada “kesenang-senangan” hidup yang sesungguhnya. Memupuk rasa ikhlas terhadap wujud komitmen pengabdian perlu dilakukan dengan menyertakan Tuhan dalam tiap langkah perubahan perbaikan yang kita lakukan. Pengabdian membawa hidup kita kian bermakna dan terus menerus dalam keberkahan. Sejatinya kita harus ingat, bahwa kehidupan di dunia hanyalah tempat kita mencari bekal untuk kehidupan abadi di akhirat kelak.

Pengabdian adalah persembahan dari hati yg tak mati. Ketika kita berhenti untuk membuat kontribusi, maka kita akan mulai mati.

Tidak ada alasan untuk berhenti berkontribusi. Dunia Masih Menunggu Karya-karya kita Selanjutnya. Diam atau tergantikan. Karena Diam adalah sebuah Penghianatan.

Mari Tetap Mengabdi!!

Panas Mentari, Ahad 14:39

*Komunitas Djong Sejuta Karya
 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.