Header Ads

Link Banner

Pay Lembang, Sutradara Malam Botak Banjir Pujian


terasunri.web.id - Usai terlaksananya Teater Malam Botak yang ditampilkan oleh para pemain Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Batra Universitas Riau (UR) pada puncak perhelatan akbar Pekan Teater Mahasiswa Nusantara (PTMN) VI Tahun 2017, Pay Lembang, sutradara pada film Malam Botak yang sekaligus Pembina UKM Batra dibanjiri pujian dari berbagai kalangan pencinta teater, terutama para penggiat teater di Provinsi Riau

"Sesuai dengan status yang disandang sebagai siswa yang maha, maka karya-karya yang terbentangpun didominasi oleh sikap-sikap kritis nan cerdas ala akademisi, ungkap Willy Fwi, pekerja teater di Riau.

Willy juga menambahkan bahwa dimulai dari persoalan rang rantau yang menganjung keangkuhan kota saat mereka mudik, juga cerita mimpi-mimpi sederhana sepasang kakek nenek, atau persoalan seorang juragan yang mempertaruhkan eksistensinya ketika dihantui ajal.

"Ditangan para Pekerja Seni Mahasiswa, teater dijadikan sebagai media provokasi utk mengkritisi persoalan-persoalan kekinian. Persoalan LGBT misalnya seolah menjadi buah durian yang memiliki musim panen. Atau industrialisasi yang menggerus nilai-nilai kearifan lokal di Madura sana. Bahkan ada yang mempertontonkan perdebatan romantisme Ninik Mamak berhadapan dengan moderenisasi seorang perempuan muda, walau akhirnya diselesaikan dengan selfi bersama," ujar Willy yang merupakan sutrada pada film pendek Bengak! itu.



"Apa yang kami lakukan hari ini dikarenakan kami sudah terlebih dahulu mendapatkan tontonan dan tuntunan dari para penggiat teater dan seniman riau yang telah kami "curi" sebahagian ilmunya," jawab Pay.

Diperlu diketahui sebelumnya PTMN ini baru pertama kali dilakukan setelah dihapusnya mata kuliah praktek sastra yang selama ini diwujudkan dalam Pekan Teater Mahasiswa (PTM). Bahkan PTM sendiri sduah dilaksanakan selama lima kali berturut-turut. 

"‘’Awalnya pekan teater mahasiswa biasa saja yang dilaksanakan untuk memenuhi mata kuliah praktek sastra. Tapi tiba-tiba mata kuliah ini dihilangkan. Sangat disayangkan. Akhirnya kami mencoba tetap melaksanakan pekan teater itu tapi mengajak teman-teman mahasiswa dari luar. Alhamdulillah banyak yang datang,’’ ungkap Pay.
  
Teater bukan hanya tentang persoalan-persoalan keaktoran atau konsep penyutradaraan, karena penonton juga butuh disuguhi cerita-cerita yang membuat mereka "tersentuh", barakallah Pay Lembang dan kawan-kawan, tutup Willy.


Sumber :  Facebook Willy Fwi

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.