Header Ads

Link Banner

Wahyu Hamidi (Alumni FE Unri 1981) Wakil Dekan III FE : Fakultas Ekonomi Siap Hadapi MEA

koranriaupos, Universitas Riau - “Ingin merubah nasib,” ungkap Wahyu Hamidi sambil menyodorkan toples berisi makanan ringan kepada Riau Pos,  Rabu (3/2). Jawaban tersebut diutarakanya saat Riau Pos menanyakan alasannya menjadi mahasiswa Unri, tahun 1981 lalu. Berasal dari keluarga petani kecil yang tinggal di Bukt Tinggi, kala itu Wahyu adalah seorang pemimpi. Mimpinya sederhana, membahagiakan orangtua dan merubah nasib tadi.


Ia sadar betul menjadi mahasiswa, orang berpendidikan akan membawanya lebih cepat mewujudkan mimpi tersebut. Unri sebagai universitas tempat sepupunya mengajar saat itu, diincarnya sebagai medianya mengantar mimpi. Tepat di thun 1981, Wahyu resmi bergabung menjadi mahasiwa Fekon Unri.


Masa-masa kuliah Wahyu benar-benar dimanfaatkannya sebaik mungkin. Meski menjadi aktivis kampus, IPK-nya tetap bagus dan perkuliahannya lancar. Lulus kuliah, ia mengadu nasib ke Jakarta. Alih-alih hidup tak enak, ibu kota negara bukanlah tempat nyaman baginya. “Sempat satu tahun di Jakarta, saya memilih kembali ke Pekanbaru,” ungkapnya dengan suara khasnya yang terdengar serak.


Kembali ke Pekanbaru, tawaran menjadi dosen di almamaternya, Unri pun datang. Tanpa pikir panjang, ia langsung menerima dan menyanggupi. Perlahan namun pasti, mimpinya membahagiakan orangtua dan merubah nasib semakin terlihat jelas. Rumah abru untuk orangtua di kampung dibangun, Wahyu juga bisa lanjut S2.


“Kalau bukan karena Unri, tentunya ini belum tentu terwujud,” ujarnya. Selama berkarir di Unri, Wahyu menunjukan kinerja yang baik sampai akhirnya terpilih menjadi Wakil Dekan III selama dua periode. Bentuk baktinya kepada almamater, ia mengemban amanah tersebut dengan niat memajukan kampus.


Berbagai kerja sama dengan perusahaan terus dijalaninya. Ia sadar betul, tanpa relasi, mahasiswa dan lulusannya nanti tak kan bisa berkembang. Tak sedikit pula alumni-alumni sukses yang digandengnya untuk membantu kampus dalam berbagai keperluan.

“Kita sadar betul, tanpa kerja sama dengan perusahaan, kita bagai katak dalam tempurung. Karena itu, saya terus berupaya menjalin kerja sama dengan perusahaan dalam hal menampung mahasiswa magang, membantu pendanaan riset dan penyelenggaraan beasiswa serta kerja sama benefit lainnya.


Pihak yang sudah menjalin kerja sama dengan FE Unri antara lain PT Bumi Siak Pusako, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, OJK, PT Penggadaian, PT Telekomunikasi Indonesia, Bank RiauKepri dan perusahaan lain. Baru-baru ini, Wahyu juga terbang ke Singapura masih dalam misi yang sama, yakni menjalin kerja sama dengan Nastional University of Singapore.


Hal tersebut dilakukannya tak lain untuk memajukan Unri. Dengan kerja sama, ia yakin ke depan mahasiswa akan mendaptkan kemudahan dalam menghadapi dunia kerja, termasuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). ‘MEA sudah dimulai. Kompetisi semakin ketat. Tanpa adanya hubungan dan bimbingan dari dunia kerja, kita akan tertinggal. Alhamdulillah sejauh ini alumni FE cepat diterima diperusahaan dan jarang menganggur. Kalau soal kemampuan, alumni FE tak perlu diragukan,” tambahnya.


Demi menyongsong MEA, dalm waktu dekat, FE Unri bertekat membuka perkuliahan untuk gelar S3. FE Unri sendiri sebelumnya telah memiliki magister bagi mahasiswanya yang ingin mengambil gelar S2. Namun melihat pasar bebas yang semakin kompetitif, S2 ke depan akan menjadi hal biasa. Maka dari itu, FE begitu memperjuangkan untuk membuka kuliah S3 Ekonomi sendiri. “Target Insya Allah 2016. Semoga bisa terwujud dan bangunannya pasca sarjananya juga bisa berdiri megah. Kini tahapnya sudah masuk ke kementerian di pusat. Kami harap semuanya bisa berjalan lancar, sehingga mahasiswa S2 tak perlu keluar kota untuk lanjut S3 dan kita semakin siap bersaing di MEA,” paparnya dengan wajah penuh keyakinan. Untuk menyukseskan hal tersebut, tentunya peran alumni juga sangat diharapkan. Baik itu bantuan moril maupun materil. Melihat kontribusi Ikatan Keluarga Alumni FE (IKA FE) saat ini yang dikuasai oleh CEO Riau Pos, Makmur, ia optimis hal tersebut bisa terwujud.


Sumber : Koran Riau Pos, Edisi Kamis 4 Februari 2016 Halaman 32

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.